Surabaya... Surabaya... oh Surabaya, kota kenangan, kota kenangan, takkan terlupa. 

Itu lah sepenggal lirik lagu berjudul Surabaya. Pada umumnya Surabaya sama dengan kota besar lain macam Bandung, Jakarta, Medan dll. Padat dengan lalu lalang manusia, dari yang berdasi sampai yang tak pakai alas kaki. Beraneka ragam Ras berkumpul di Kota Pahlawan dengan tujuan yang beraneka ragam pula. Ada yang merantau ke Surabaya demi menghidupi keluarga yang ada di kampung halaman, ada yang jauh datang ke Surabaya demi menuntut ilmu, dan ada pula yang datang ke Surabaya sekedar untuk menghabiskan jatah libur dari tanggung jawab yang sehari-hari mereka jalani.

Mempunyai kesan eksentrik memang bagi Arek Suroboyo jika mendengar ada yang berlibur dengan memilih kota Surabaya sebagai tujuannya. Kenapa ? karena Surabaya serupa dengan Ibu Kota, berdiri gagah hampir tanpa obyek wisata. Macet, panas, penuh debu, bising suara knalpot, dihuni manusia nihil kesabaran, dan tempat berkumpulnya manusia berparas rangkap. Namun kalau kita bisa lebih sensitif terhadap sekitar, kita akan selalu bertemu dengan orang-orang tersebut di manapun.

Seni dan Budaya

Sebagai kota besar kedua di bumi pertiwi, Surabaya tentu memiliki perbedaan, entah dengan kota-kota kecil yang sedang berkembang atau dengan kota besar kental budaya, seperti Yogyakarta, Bali dan lainnya. Adalah jancok, satu kata yang selalu berdekatan dengan kata Surabaya. Kata jancok pula lah yang membuat Surabaya berbeda dengan kota besar lain. Tapi bukan hanya jancok  yang membuat Surabaya punya perbedaan.
Ludruk - Kartolo

Dari segi budaya Surabaya memiliki satu nama yaitu ludruk. Ludruk merupakan suatu adegan drama tradisional. Diperagakan oleh grup kesenian yang biasanya mengangkat kisah kehidupan rakyat sehari-hari, cerita pejuangan, dll serta diselingi dengan lawakan dan gamelan sebagai musik. Cak Kartolo adalah pelaku seni ludruk legendaris dari Surabaya.

Kuliner Surabaya

Untuk kuliner, Surabaya punya tahu tek. Tahu tek adalah tahu goreng sebagai bahan utamanya dan lontong yang dipotong kecil-kecil, diberi toge, lalu disiram dengan bumbu kacang dan tak lupa ditaburi kerupuk udang.

Tahu Tek

Surabaya Bersih

Sekalipun Surabaya memiliki obyek wisata yang hanya segelintir, namun Surabaya masih bisa ditempati bagi orang yang ingin berolahraga. Banyak taman asri dengan luas yang gak kalah dari lapangan sepakbola di Surabaya. Sehingga masih banyak pula pilihan bagi anak-anak untuk menyalurkan hobi bermain bola mereka. Taman bungkul, taman prestasi, taman mundu dan taman-taman yang masih digarap oleh Bu Risma selaku walikota Surabaya lainnya.

Berjuluk kota pahlawan tak serta merta membuat Surabaya jumawa. Terbukti setelah perang melawan inggris pada tahun 1945 sampai sekarang kota Surabaya terus berbenah untuk menciptakan suasana kota yang asri, bersih, serta nyaman buat penghuninya. Surabaya menjadi kota metropolitan terbersih dan terasri pada tahun 2013. Ini adalah gelar kedua beruntun setelah tahun 2012 lalu, Piala Adipura Kencana juga jatuh ditangan kota yang sekarang berusia 720 tahun ini (artikel ini dibuat pada tahun 2013).

Piala Adipura Kencana dipegang oleh Ibu Risma, Walikota Surabaya

Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Surabaya 

Bukan sampai di sini belaka. Jika sudah memasuki jalan tertib lalu lintas di jantung Kota Pahlawan, para pendatang akan disuguhkan pemandangan klasik khas jaman penjajahan dahulu. Dimana Kapal Selam masih kokoh memajangkan bangkainya, serta Hotel Yamato atau Hotel Majapahit selaku saksi bisu ganasnya Arek Suroboyo melumat penjajahan dari pasukan inggris dan sekutu, yang masih memancarkan sisi klasik heroiknya.

Jika ada di antara kalian ingin datang ke Surabaya tapi masih bingung dengan ini itu, kalian bisa hubungi saya. Dengan maksimal aku akan membantu kalian tanpa biaya. Sekian, semoga bermanfaat dan matur suwon :))

Sumber gambar :
cerita-rakyat.com
viva.co.id
republika.co.id
jawatimuran.wordpress.com
travelcare.co.id

***
@Muhammad_R22

Post a Comment

  1. Surabaya oh Surabaya .. kota kelahiranku. Awal bersin pertamaku di bulan November - bulan terpenting dalam sejarah Surabaya.

    Semakin mencinta dan juga bersyukur karena kakek ku tidak menjadi salah satu pejuang yang diterjang peluru atau ketiban bom serdadu Inggris (kalau kakekku kena, tentu akan tidak akan ada di dunia ini ya?)

    Bulan November ini adalah bulan di mana aku selalu gemetar haru mendengar pidato bung Tomo yang berulang ulang ... Dengarkanlah ketika Surabaya memanggil putra putri Indonesia dan mereka datang dari segala penjuru Indonesia untuk memenuhi panggilan itu, memberikan darah dan jiwa mereka untuk membayar kemerdekaan bangsa ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. Pengen banget ke menginjakan kaki di Surabaya, tapi kapan yah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayo kakak. Kesini aku guide'in :))

      Gratissss...

      Hubungi saja aku.

      Delete
  3. wuhh... Sudah lama g ke Surabaya.

    ReplyDelete
  4. Saya tinggal di Surabaya.
    Disini emang keseniannya banyak sekali yang dipamerkan, biasanya di taman bungkul.
    Di Surabaya tematnya bersih dan nyaman, sudah pasti ini kerena Bu Risma.

    ReplyDelete
  5. Jadi rindu sma kota surabaya, rindu sma tariannya, bahasanya, makanan khasnya, kangen masjid agungnya, kangen semuanya deh......
    Moga-moga waktu libur semester nanti bisa pergi ke Kota Surabaya yg menyimpan kenangan masa kecil itu

    ReplyDelete


Powered by Blogger.