7 dari 10 cowok, merokok. Dua orang gak mampu beli jadi memutuskan untuk gak merokok yang. Sedangkan satu orang tidak suka merokok.

Kalimat kampret berbunyi "banci aja ngerokok masa lo gak ngerokok?". Adalah awal diamana gue terjerumus sama yang namanya nikotin. Sekarang kaum bisexual juga merokok, jadi apa bedanya sama mereka?. 
 
Gue lahir dari Bapak dengan tingkat kecanduan nikotin sangat tinggi. Sehari bisa menghabiskan dua bungkus rokok dengan dua merek yang berbeda. Yup, Bokap gue perokok berat, berat banget.

Nyokap adalah satu-satunya anggota keluarga yang paling anti sama rokok, kata-kata saktinya "Rokok itu gerbang NARKOBA". Sekolah kali pake gerbang?. Sampe-sampe di rumah banyak banget poster-poster tentang bahaya rokok, pokoknya rumah gue lebih mirip puskesmas dan panti rehab dari pada tempat tinggal.
Gue pernah dapet cerita dari temen gue. Ceritanya ada tiga orang yang selalu bersama. 
  1. Dr. Jon Van Tonik, hobinya main perempuan
  2. Dr. Joni Val Walker, hobinya minum-minum
  3. Dr.Toni Tobacco, hobinya merokok
Suatu hari ketiga sahabat ini di pertemukan oleh seorang dukun sakti yang bisa mengabulkan permintaan mereka, mereka pun memberikan permintaan kepada sang dukun sakti tersebut. 
Dr. Jon Van Tonik, "Aku mau perempuan-perempuan cantik  dan persedian makan selama 10 tahun", dalam sekejab permintaan pun terkabul.
Dr. Joni Val Walker, "Aku mau minuman beralkohol dan persedian makanan selama 10 tahun", dalam sekejab permintaan pun terkabul.
Dr.Toni Tobacco, "Aku mau rokok dan persedian makanan selama 10 tahun", dalam sekejab permintaan pun terkabul.
Setelah 10 tahun sang dukun sakti pun kembali untuk mengetahui keadaan ke tiga orang tersebut. Dr. Jon Van Tonik, terlihat begitu kurus bahkan untuk berdiripun sulit karena sepuluh tahun trakhir hidupnya  di habiskan dengan kegiatan memuaskan sahwat. 

Nasib Dr. Joni Val Walker tak jauh berbeda dengan sahabatnya, perutnya terlihat sangat buncit karena terlalu banyak minum mimuman beralkohol.

Jauh dari dugaan Dr.Toni Tobacco terlihat begitu bugar bahkan jauh lebih bugar waktu terakhir kali bertemu sang dukun sakti. Dr.Toni Tobacco pun berlari menghampiri sang dukun, lalu dia mengatakan “DUKUN, KALO NGASIH ROKOK SAMA KOREKNYA DONG!!!”. Ternyata 10 tahun terakhir Dr.Toni Tobacco terpaksa berhenti merokok karena tidak punya korek.

Ini bukti klo merokok bisa berhenti. Gue akui susah tapi pasti bisa. Bokap gue setelah sekian lama ngerokok, akhirnya bisa berenti pada usia 50 tahun. Gue lagi berusaha berhenti, berhenti beli. he... 

Buat yang belom merokok, mending gak usah coba-coba. Percaya deh kadar kegantengan, kegaulan dan keren, bukan di ukur dari banyaknya nikotin yang kita masukin ke dalam paru-paru. Buat yang udah terlanjur merokok, mending berhenti secepetnya. Kalau gak bisa berhenti ya terusin aja, ntar juga berhenti sendiri, soalnya di dalem kubur ga ada yang jual korek.

Post a Comment

  1. :-) tuh yg demen ngerokok dengerin apa kata Yandi :>)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau gak dengar, nanti Admin cubit deh bibirnya. . . :D

      Delete
  2. Alhamdulillah saya bukan perokok. tetep ga "banci" kok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siapa yang bilang Bandi nih? Admin lempar bakian sini. :D

      Delete
  3. Mending buat beli susu anak mas daripada beli rokok,biar anaknya sehat hihihi

    ReplyDelete
  4. Replies
    1. Itu diajak kencan sama cewek cantik lho. . .:P

      Delete
  5. untungnya teman-teman saya yang perokok justru mendukung saya untuk tidak merokok :)

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah sudah berhenti merokok.

    Pengalaman merokok dan akhirnya berhenti ada di sini

    ReplyDelete
  7. Klo aku diberi persedian rokok selama 10 tahun pastinya akan aku jual aja tuh rokok, pastinya dapat untung banyak. Ups meracuni orang ding

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untungnya bisa dibagi dengan Admin, ya. :D

      Delete
  8. saya bingung sebingung bingung sama agan yang nulis ini. niatnya apa nulis ini gituh..
    mau kasih tau ke yang lain bahayanya merokok atau mau mengajak yang lain untuk berenti merokok atau tidak menyentuh rokok??
    saya rasa agan kurang tepat sebagai "perokok aktif" menulis blog ini, karena sampai detik ini agan masih menjadi perokok aktif (sangat aktif malah)
    padahal agan sendiri sudah sangat tau bahayanya merokok.
    agan tau? agan telah merusak istri dan anak agan sendiri dengan menjadikan mereka "perokok pasif".
    agan lebih rela meninggalkan istri anda menghabiskan makanannya sendiri di sudut tempat makan umum hanya untuk menghisap sebatang rokok, dengan alasan "mulut ga enak kalo abis makan ga ngeroko".
    padahal istri agan rela tidak makan sampai agan kembali pulang kerja, atau istri agan rela tidak sarapan pagi yang penting agan sarapan dengan kenyang.
    tapi agan lebih rela memilih roko daripada istri dan anak agan.

    padahal didepan mata agan ada contoh ayah mertua agan yang sempat koleps karena rokok. tapi entah kenapa agan ga bergeming. sampai berbusa mulut istri agan menasehati tak satupun kata yang agan dengar dan ikuti.

    mau menunggu sampai kapan agan berenti meroko? apakah menunggu sampai koleps?

    memang ada kata "orang mati pasti mati ga perduli dia peroko atau bukan, banyak orang yang tidak meroko yang mati lebih dulu"
    saya rasa itu hanya ungkapan orang2 peroko yang mencari alasan untuk pembenaran meroko.

    jadi saya rasa anda jangan bicara tentang roko / mengajak berhenti meroko / berkampanye bahaya meroko
    JIKA AGAN TIDAK BISA BERCERMIN KE DIRI SENDIRI

    terima kasih :D

    #ayah kalo keberatan sama apa yang unda ungkapin, kita selesaikan diruang sebelah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayooo, Agan Yandi diajak duduk dipjokan tuh sama Neng Cindra. . :D

      Delete
  9. Hmmmm... Saya manggut2 aja deh. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baiklah. Ini mau dikasih permen sama Admin. Mau? :D

      Delete
  10. Setiap permasalahn merokok selalu menghadirkan perdebatan sengit dan berkepanjangan, bahkan bisa dikatakan debat kusir yang tidak ada ujungnya. Disatu sisi berpendapat rokok sangat tidak baik dari sisi kesehatan tapi disisi lain berbicara tentang kenikmatan yang sudah menjadi kebutuhan. Nah bagaimana bisa menemukan benang merah jika topik bahasannya sudah berbeda dan masing2 punya kepentingan yang berbeda. Kalau menurut pendapat saya pribadi yang bisa menjadi penengah dari perdebatan ini adalah pihak pemerintah. Tapi rasanya sangat tidak mungkin karena pemerintah mempunyai kepentingan terhadap cukai rokok. Rokok bisa dibilang sebgai mesin uang walau tidak dipungkiri juga sebagai pembunuh berdarah dingin. Data dan fakta Indonesia meraup keuntungan yang cukup fantastis, tercatat pada tahun 2011 menurut Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa industri rokok memberikan kontribusi pemasukan negara mencapai Rp.77 Triliun, dan pada tahun 2012 sumbangannya mencapai Rp. 84 triliun, sedangkan pada pertengahan 2013 cukai rokok sudah menyumbang Rp. 50,5 Triliun ke Negara dari target 100 Triliun. Suatu pendapatan yang cukup fantastis bukan? Maka dari itu, tak heran jika sikap pemerintah masih setengah hati dalam bersikap mengenai rokok.

    Masih menurut saya pribadi kalau memang Pemerintah serius menangani masalah rokok maka perlakukan rokok seperti narkoba, artinya pemakai pengedar dan pembuatnya dihukum seberat2nya, mungkin dengan cara itu angka pemakai, penjual dan pembuat rokok akan turun drastis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah, berat komennya ini. Perlu dimasukkan ke saran dan kritik pada produsen rokok dan pemerintah, ya. :)

      Delete
  11. Cowok yang tidak merokok itu kereeeeeeeeen di mata saya :p

    ReplyDelete
  12. ia gan buat berhenti meroko sangat susah banget

    ReplyDelete
  13. Rokok itu nikmatnya hanya sesaat, tapi kerugiannya seumur hidup.

    ReplyDelete
  14. tapi belum ada yah. kisah orang yang meninggal, gara2 Rokok.?

    ReplyDelete
  15. pokoke jogeet, hahaha *apasih*
    yang penting cowok ganteng maksimal ga boleh ngerokok, sayangi diri sebelum terlambat (nggak bisa ngapa-ngapan lagi maksudnya) :3

    ReplyDelete


Powered by Blogger.