Postingan ini hanya sekedar pertanyaan kapankah terakhir kali sobat blogger melihat kunang-kunang?

Kunang-Kunang Sudahkah engkau Punah

Pasalnya sudah lama saya gak melihat binatang yang indah diwaktu malam ini. Seingat saya terakhir kali melihatnya sih waktu saya kelas enam SD dan itu udah lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaa sekali.

Tentang Kunang-Kunang :

Kunang-kunang adalah sejenis serangga yang dapat mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah dan memiliki panjang gelombang 510 sampai 670 nanometer, dengan warna merah pucat, kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar sampai 96%.

Kunang-kunang termasuk dalam golongan Lampyridae yang merupakan familia dalam ordo kumbang Coleoptera. Ada lebih dari 2000 spesies kunang-kunang, yang dapat ditemukan di daerah empat musim dan tropis di seluruh dunia. Banyak sepesies ini yang ditemukan di rawa atau hutan yang basah dimana tersedia banyak persediaan makanan untuk larvanya.

Kunang-kunang, yang memancarkan sinar untuk saling mengenali atau untuk memberi tanda kawin, menggunakan panjang gelombang sinar yang berbeda, tergantung pada spesiesnya. Selain itu, pada beberapa spesies, kunang-kunang jantan yang mula-mula menyorotkan sinar untuk menarik sang betina, sementara pada spesies lainnya, sang betina yang “memanggil.” Sebagian kunang-kunang menggunakan cahaya mereka untuk mempertahankan diri. Mereka mengeluarkan sinar sebagai tanda pada musuh bahwa mereka bukan makanan yang lezat.

Bagi kunang-kunang kelompok Photuris, cahaya mereka berperan pula dalam perburuan. Betina jenis ini dapat meniru kerlipan sinyal cahaya yang dipancarkan betina jenis lain, misalnya Photuris. Dengan sinyal cahaya palsu ini, kunang-kunang jantan jenis Photuris pun terjebak dan dimakan oleh Photuris betina. Cahaya kunang-kunang berperan pula sebagai tanda peringatan, untuk memperingatkan antar-sesama jenisnya tentang ancaman bahaya, maupun peringatan bagi serangga dan burung pemangsa agar tidak memakannya. Sebab, zat pemicu pembentukan cahaya kunang-kunang berasa pahit. Kalaupun ada serangga pemangsa yang nekad, mereka biasanya memakan tubuh kunang-kunang dari bagian kepala, terus hingga ke bagian belakang, kecuali bagian perut yang tidak dimakannya.

Penjelasan singkat di atas saya ambil dari Wikipedia kalo mau lebih komplitnya bisa kunjungi wikipedia langsung tentang kunang-kunang



Salam PLUR dari Generasi Biru
Label:

Post a Comment

  1. Di jakarta mungkin sudah punah total, di kampung nyokap di wonogiri juga terakhir kesana nggak ketemu kunang2..
    Terakhir lihat mungkin pas 10 tahun yg lalu

    ReplyDelete
  2. masih ada kok
    tahun lalu saya jalanjalan ke wonosobo dan masih menemukan serangga cantik itu :)
    kalau carinya di kota besar ya pasti susah lah

    ReplyDelete
  3. Di sekitar rumahku masih ada tuh..
    cuma jarang,lagian ga tau nih suka takut sendiri kalo lihat kunang-kunang..
    biasa ada mitos kata orang dulu katanya kunang-kunang tuh itu loh hihi..ini loh..

    ReplyDelete
  4. nggak, nggak punah koq.. tinggal pinter2 cari tempat aja.. kalo dikota mah udah jaraang karena kunang2 biasanya milih tempat yang bersih, sunyi, dan udaranya masih sejuk

    banyak airnya juga

    ReplyDelete
  5. seperti dalam lagu, apakah kunang-kunang itu kukunya orang mati kang? bener apa enggak tuh?

    ReplyDelete
  6. katanya dari kukunya orang mati ya, Teh? heheheh.... yang lebih konyolnya lagi, waktu kecil dulu ada yang mengatakan bahwa siapa yang menggenggam potongan kuku sambil berlari maka kuku-kuku tersebut akan berubah jadi kunang-kunang. hahaha...ada-ada saja!

    Saya terakhir liat kunang-kunang kayaknya waktu lebaran kemarin di Kebumen karena di Tangerangpun sepertinya sudah sangat jarang, atau karena saya yang nda begitu memperhatikan ya?

    ReplyDelete
  7. sependek pengetahuan saya sih bukan, Kang.

    ReplyDelete
  8. di daerah saya, meski masih kampung tapi yang namanya kunang-kunang sudah jarang kelihatan, entah mengapa...

    ReplyDelete
  9. baru tau saya klo kunang2 dari kukunya orang mati :D *kemana aja ya hahaha*

    ReplyDelete
  10. hehe..iya mas. itu hanya mitos yang tak boleh kita percaya. hanya ada dalam lagu. :D
    salam

    ReplyDelete
  11. Semoga jangan punah ya kawan-kawan...di kampung saya dulu banyak nih hewan kalo malam tapi sekarang udah sulit bgt nemuinnya.

    ReplyDelete
  12. iya bang itu cuma mitos...dipercaya sbg kuku org mati karena sayapnya mirip kuku manusia

    ReplyDelete
  13. Sama sob...dulu kampung saya juga sgt mudah menemui hewan ini tapi sekarang keberadaannya entah dimana

    ReplyDelete
  14. klo ditempat mbak, kunang2 mah msh banyak masbro senama, lah tinggal dihutan gini :).
    Tapi klo ngomong punah, ntar deh mbak tanya dulu sama kunang2nya ya :P

    ReplyDelete
  15. Dikampung saya yg termasuk masih asri sangat kesulitan menjumpai kunang-kunang sekarang padahal dulu gampang banget...hampir tiap malam ada.Mungkin karena udah mulai banyak lingkungan yg kotor ya

    ReplyDelete
  16. eits...ini bukan tulisan masbro senama sist... :P
    sekolah dimana biar bisa bahasa kunang-kunang ya? :D

    ReplyDelete
  17. hihih itu cuma mitos...dulu waktu kecil saya malah suka berburu kunang-kunang karena penasaran kok bisa menyala ekornya.

    ReplyDelete
  18. Di tempat saya masih ada kunang-kunang
    Benarkah hai sang kunang
    menurut kata orang
    engkau tercipta dari
    kukunya orang matiiiiiiii


    lagu lawas yang sempat saya ingat
    joget mang

    ReplyDelete
  19. di tmpat saya yg masih kampung banget aja sepertinya sudah ga ada mas.. :D

    saya dulu seneng banget mainan kunang2.. :D
    meskipun ada mitos katanya dari kukunya orang mati, tapi ga takut tuh.. hhehe

    ReplyDelete
  20. kunang-kunang, kyak nya terakhir liat ituh pas di malang jaman esema... baru2 ajaha lho.... tapi muncul tiba2 gtu... cantik buanget:)

    ReplyDelete
  21. ha..ha..betul Abi..
    Mau-maunya waktu kecil tertipu gitu ya..
    lucu,namanya juga anak-anak..
    dan masih membekas sampe sekarang..

    Iya Riez ternyata hanya mitos,hah berburu ?
    mau di masak peyek ya?

    ReplyDelete
  22. Hahaha, di jember juga ada lagu itu Cak..

    Hmmm, kapan ya saya terakhir liat kunang kunang?

    ReplyDelete
  23. Saleum,
    kebetulan ditempatku masih banyak kunang - kunang, ada yang free dan ada juga yang premium. maklum rumahku masih banyak tumbuh2an sehingga kunang2 betah bermain dihalaman belakang rumah

    ReplyDelete
  24. hanya org2 yg beriman tau bahasanya , ga perlu pake sekolah hahahahah

    ReplyDelete
  25. dmilano, apa bedanya kunang-kunang free dengan yang premium...? heheh... :)

    ReplyDelete
  26. Setiap malam melihat kunang-kunang...

    ReplyDelete
  27. bukan di masak peyek tapi di bothok hehe...gak lah ya :) cuma dulu penasaran aja kenapa bisa menyala

    ReplyDelete
  28. Mungkin habitatnya udah mulai tercemar.di kampung saya juga begitu

    ReplyDelete
  29. wah hebat kunang2 yg premium kayak gimana bang kena subsidi gak?

    ReplyDelete
  30. Seandainya bisa setiap malam bisa ditemani kelap-kelip cahaya kunang-kunang

    ReplyDelete
  31. eh, tau enggak, kunang-kunang itu kelipan cahayanya tidak ada yang sama satu sama lain lho...

    ReplyDelete
  32. sudah jarang lihat kunang-kunang

    kalau kepala berkunang-kunang sih masih lihat :D

    ReplyDelete
  33. saya gak bisa liat kalo mata berkunang-kunang :D

    ReplyDelete
  34. Kunang-kunang kalau di kota-kota besar kini jarang kelihatan. Waktu kecil, aku sering nangkap kunang-kunang dan kukumpulkan berbentuk bola kasti, malam hari ia menyala seperti lampu. Lalu kupakai untuk obor, itu kenangan semasa di Sampit, Kalteng.
    Btw, saya follow @57 (cahndeso)... plus+1 for you, guys

    ReplyDelete
  35. waktu itu sempat menghilang ya postingan ini. tumben Riez kemana sepakbolanya? :)

    ReplyDelete
  36. Kalau aku Kang, sudah jarang lihat kungan-kunang, namun aku selalu mengalami kunang-kunang bila melihat sesautu yang indh setelh jongko kelamaan. He....x9

    ReplyDelete
  37. Iya kemarin tulisan ini belum waktunya tayang jadi ditarik dulu.nanti deh pasti ada soal bolanya santai aja heheh

    ReplyDelete
  38. duh jujur sampe sekarang belum pernah liat kunang - kunang itu kayak apa

    ReplyDelete
  39. ihhhhh, sedih tuh kalo ingat kunang-kunang, terakhir banget gue lihat waktu paman gue ninggal dijawa, lamongan. pertama takkirain hantu, eh gak taunya kunang-kunang. sampe sekarang gue gak pernah ketemu lagi kunang-kunang disamarinda

    ReplyDelete
  40. 1 bulan yg lalu mlam2 lewar sawah daerah jogja ada kunang2ny :)

    ReplyDelete
  41. Ω̶̣̣̥̇̊ќυ masih suka liat kunang2 coz tinggalnya dikampung. Kalo yang pada tinggal dikota kali dah ndak pernah liat kali ya

    ReplyDelete
  42. kunang-kunang??
    wow jadi inget masa kecil yang seolah ikut termakan arus globalisasi. hee

    hampir selama sepuluh tahun terakhir aku baru bertemu lagi dengan kunang-kunang beberapa bulan terakhir, disebuah daerah di Yogyakarta.

    salam PLUR, sob... gak nyangka ternyata penulisnya Slankers euy... salam damai selalu.

    ReplyDelete
  43. Lapor dikampung saya di sumatera selatan juga sudah menghilang kayaknya. eh atau emang ada musimnya ya?

    ReplyDelete
  44. Saya malah belum pernah lihat kunang-kunang :3

    ReplyDelete
  45. terakhir lihat kunang2 waktu saya SD..
    Skrg aku udh kuliah.. kemarin wktu aku Kuliah dan lg KKN, kbetulan aku KKN di daerah perkampungan..
    Kata anak2 kecil disana, kunang2 msh ada.. Bahkan mrk mengajak saya utk menangkap kunang2,tapi sayangnya sy ga sempat mengiyakan ajakan mrk.. :(

    ReplyDelete
  46. Alhamdulillah... di halaman belakang rumahku masih suka ada kunang2 walaupun agak jarang dan jumlahnya tidak banyak... anak2ku sangat senang melihatnya...

    ReplyDelete
  47. Alhamdulillah... di halaman belakang rumahku masih suka ada kunang2 walaupun agak jarang dan jumlahnya tidak banyak... anak2ku sangat senang melihatnya...

    ReplyDelete


Powered by Blogger.