ImageChef.com
Seorang senior pernah memberikan nasihat kepada saya agar menjadi manusia yang kaya arti. Secara gamblang beliau memberikan contoh bahwa manusia kaya arti kehadirannya sangat diharapkan karena selalu membawa manfaat. Sebaliknya jika dia tidak ada maka banyak orang yang mencari-carinya.

Manusia seperti ini dalam melakukan pekerjaan atau tugas sangat profesional dalam artian mampu mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dengan baik dan benar sesuai waktu yang telah ditentukan. Selain itu moralnya juga baik, disiplin, gemar membantu,santun, budi pekertinya baik dan bisa diajak bekerjasama dalam kebaikan.

Lawan manusia kaya arti adalah manusia rusak arti. Manusia seperti ini jika hadir malahan menimbulkan rasa tidak senang dikalangan sahabat atau rekan kerjanya. Dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya selalu kacau, tidak pernah beres. Sifat jelek yang disandangnya antara lain suka mengadu domba,memfitnah, penjilat dan senang mencari muka terhadap atasannya. Moral dan budi pekerti manusia rusak arti rendah karena asosial, suka melakukan pelanggaran disiplin bahkan tak segan-segan melanggar hukukm/undang-undang. Kehadiran manusia seperti sangat tidak diharapkan dan bahkan para rekan kerjanya bergembira jika manusia rusak arti ini tidak masuk kerja.
 .
Antara manusia kaya arti dan rusak arti terdapat manusia yang hampa arti. Manusia seperti ini hadir atau tidak hadir tak terlalu berpengaruh terhadap lingkungannya. Ketika berada di kantor dia hanya duduk-duduk ngobrol ngalor-ngidul kemudian pamit keluar kantor. Jika mendapat tugas dia mengerjakannya secara asal-asalan – sekedar menggugurkan kewajiban belaka. Moralnya, displin dan budipekertinya berada diantara baik dan buruk sehingga perlu selalu terus menerus diawasi dan diperingatkan.

Tentu kita ingin menjadi mabusia yang kaya arti sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.

.
Salam


Abdul Cholik
Label:

Post a Comment

  1. manusia kaya arti, rusak arti terus manusia yang hampa arti. Nah kalau manusia netral arti kira-kira mirip dengan hampa arti kali ya Pakdhe?

    Semoga kita bisa menjadi manusia yang penuh arti dan bermanfaat dimanapun kita berada

    ReplyDelete
  2. Sesuai dengan kemampuan masing masing...
    # Injiiih... siap, Pakdhe...

    ReplyDelete
  3. waduuh...saya termasuk yang mana ya...? mudah-mudahan sih bukan yang rusak arti ya pakdhe...

    ReplyDelete
  4. Insya Allah ga rusak arti pakdhe...tp klo semangatnya gantung, kdg2 sy digolongkan hampa arti. tp g lm loh pakdhe ...semeniiiiiiit aja

    ReplyDelete
  5. jadi ada 3 yaa dhe, kaya arti, rusak arti sama hampa arti, niar mana yaa dhe?

    ReplyDelete
  6. Nice share sob.. Kayaknya ini Kunjungan pertama saya yah di Blog sobat? Kalau gitu, salam silaturahmi buat sobat.

    ReplyDelete
  7. kayaknya yang sedih yang hampa arti ya... ada ga ada ga terlalu terasa.... jadi ga boleh setengah setengah kali ya... :)

    ReplyDelete
  8. Bisa dibilang juga manusia kaya arti itu manusia wajib ya pak.. semoga bisa termasuk ke dalamnya, bukan sebaliknya :)

    ReplyDelete
  9. tapi dunia akan kiamat jika gak ada manusia rusak arti dan hampa arti hihiii..!

    ReplyDelete
  10. aamiin semoga kita bisa menjadi diri yang kaya arti tanpa perduli di awasi oleh manusia dan bukan sekedar karena tugas maupun kewajiban namun kita senang dan ikhlas menjalankannya

    ReplyDelete
  11. Amin
    Semoga kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya

    ReplyDelete
  12. sama2 sob, kirain mbawa oleh2

    ReplyDelete
  13. Niar lagi di belakang, masak lodeh

    ReplyDelete
  14. hahahahah lodeh plus tempe tahu goreng sama sambel korek, mau dhe :D

    ReplyDelete
  15. jangan sampe menjadi manusia yang hampa arti, manusia yang wujuduhu ka adamihi, ya Pakde...

    ReplyDelete
  16. semoga kita bisa menjadi manusia kaya arti dihadapan manusia dan dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala

    ReplyDelete
  17. Idem..
    Semoga kita menjadi manusia yang kaya arti..
    Sesuai dengan kemampuannya masing2..

    ReplyDelete
  18. sungguh merugi bila ada tidaknya kita tak ada yang mencarinya, merasa kehilangan, dan ini bisa terjadi bila kita selalu mementingkan diri sendiri. Semoga sekecil apapun, sesederhan apapun kehadiran kita, keberadaan selalu berarti bagi sekitar. Insya Allah.

    ReplyDelete


Powered by Blogger.