Latest Post

#5TahunWB #5TahunWB: Photo Quotes Contest #7TahunWB #8TahunWB #HappyBlogging #Menu7uhWBLebihBaik #MubesWB 4 Tahun Ultah WB 7 Tahun Warung Blogger 79 Tahun Sinar Mas untuk Indonesia 90an Access Trade Advertorial Afiliasi Anak ANDA SEORANG INTERNET TROLL? Anniversary aplikasi musik artikel WB Ayah Bahasa Bangkit dari Kehilangan Orang Tua Bedah Buku belanja online Bermain Kata Kunci Bintang 14 Hari blibli Blog competition Bloger di Masa Depan Blogging Budaya Buku Cara Bergabung Catatan Ringan Cerpen Charity Cheria Halal Holiday competition Copy Paste Crowdo Digital Millennium Copyright Act DMCA EBI Emak Gaoel Vlog Competition Ensiklopedia Eva Sri Rahayu Event WB EYD Facebook WB Fakta dan Mitos Fashion & Beauty Festival Prestasi Indonesia UKP-PIP Pancasila Inspirasi Maju Filosofi finansial Gadget Generasi 90an Gerakan PKK Google Google Question Hub Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis di Blog Hari Bloger Nasional Hari Blogger Nasional Hiburan Hikmah Hobi hotel murah di Bali hubungan Imbuhan Indonesiaku Info info lomba InfoWB Inspirasi Involve Asia istri Jakarta Kangen Band Karya Kata Depan di KBBI ke Kelas Bahasa Keluarga Kesehatan keuangan Kiat Menulis Postingan Blog Kompetisi Blog 5 Tahun Warung Blogger Kompetisi Blog 6 Tahun Warung Blogger kompetisi blog langit musik Kompetisi Blog LangitMusik Konsistensi Kontes WB Kopdar Mini Suka-suka Kopdar WB KOPI SUSU WB Kuliner Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu Langit Musik: Musiknya Hidup Kamu Liburan life Lifestyle Logo Logo Baru Lokasi Lomba Lomba Blog Menu7uh Warung Blogger Lomba Menulis Manfaat Olahraga yang Menakjubkan Media Menulis Motivasi Musik & Film new langit musik Novel Novel Indonesia Oase Olahraga Olahraga & Kesehatan Parade Para Monster Parenting Peduli Kata Kunci Pendidikan pengumuman pemenang Permainan Rakyat Pojok Pojok WB POJOK WB IDOL Positif Self Talk Ramadan relationship Reportase Resensi Buku Resolusi Retweet Review review produk rumah tangga saleduck Sastra Sastra & Seni self help SEO Shell Shell Eco-Marathon Sosial & Budaya suami Subjektif tahun baru Teknologi teman Tidur Tips Belanja Hemat Ala Blogger Tips Blog Tips dan Trik Tips Media Sosial Tomyam kelapa Saung Ibu Trade Expo Indonesia 2017 Travelio Travelling tulisan pilihan Tutorial Blog Twitter Twitter WB Ultah WB Ultah WB ke-6 urun artikel Utees.me Vlog Competition Warga WB Warna Warung Blogger Wisata Writing Writing Competition Zaman Sekarang Telat Untuk Jadi Blogger



Sebagai sebuah komunitas blog, berkumpul dengan sesama bloger adalah kesempatan yang sangat diharapkan. Beruntunglah kami, pada awal Juli ini Warung Blogger diberi ruang untuk saling bersua. Tapi sebelum sampai di titik ini, izinkan saya sebagai koordinator menuangkan cerita tentang bagaimana hal ini bermula dan terjadi.

__

22 Juni 2019, ketua Warung Blogger (@andhikamppp) tiba-tiba menghubungi saya melalui jaringan pribadi. Sebagai anggota komunitas yang baik, saya tentu segera membalas sapaan sang ketua... besoknya.

Lega hati saya ketika tahu tujuannya bukanlah untuk minta dibuatkan email baru, melainkan untuk menemaninya meeting dengan seorang klien. Tapi saya heran. Lha wong saya ini bukan sekretaris. Paspampers juga bukan. Germo apalagi. Kok diminta buat menemani meeting?

Usut punya usut, bapak ketua WB yang agak saya hormati ini menugasi saya untuk menjadi koordinator dalam sebuah acara diskusi. Kalau anak-anak event organizer. sih, sering menyebutnya sebagai Project Owner (PO). Berhubung saya lebih kelihatan seperti pakdhe-pakdhe daripada pakdhe saya sendiri, maka sebutan koordinator saja cukup.

Awalnya saya ragu, sebab di samping urusan blog, saya juga tengah menjadi karyawan dengan jam kerja yang rutin. Apakah saya bisa membagi waktu? Saya sempat berpikir untuk menolak. Namun, istri saya (@pertiwiyuliana) meyakinkan kepada saya bahwa kunci dari keberhasilan membagi waktu adalah dengan tidak membagi waktu.

Saya nyaris minum paracetamol untuk memahami nasehat istri saya yang puitis itu. Namun kemudian saya sadar bahwa maksudnya adalah jangan membagi waktu untuk mengerjakan dua pekerjaan yang berbeda. Tapi kerjakan keduanya di setiap waktu yang saya punya.

Dukungan dari istri membuat saya bersemangat mengiyakan ajakan Mas Andika. Dengan penuh kecongkakan masing-masing, kami membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan acara diskusi yang dimaksud.

Ternyata diskusi ini merupakan acara yang diinisiasi oleh Airy sebagai startup perhotelan dan KataData sebagai media yang punya konsentrasi pada penelitian. Keduanya berbaur dan menggelar diskusi soal perhotelan di era digital untuk memberdayakan perekonomian lokal.

Pertemuan dengan Klien

Photo by rawpixel.com from Pexels
Mas Andika mengabarkan kepada saya bahwa meeting akan dilakukan di Central Park saat jam makan siang. Untung lokasi kantor saya dan Central Park tidak terlalu jauh. Jadi, waktu untuk meeting tidak mengganggu pekerjaan saya di kantor.

Pukul 11.30 saya meluncur dari Kuningan ke Central Park menggunakan jasa transportasi daring. Begitu sampai Central Park saya menyadari ketidakprofesionalan saya. Saat itu saya tidak menjaga penampilan saya dengan baik. Saya hanya mengenakan kaos, celana klombor, dan sendal jepit. Daripada disebut mau meeting, saya justru terlihat seperti mas-mas calo tiket konser Nela Kharisma.

Menyadari bahwa saya saltum tidak lantas membuat saya menggesek kartu debit untuk membeli setelan di H&M. Saya masih waras. Istri dan tiga anak kucing di rumah mau dikasih makan apa kalau saya malah belanja?

Tak perlu menunggu lama untuk bertemu dengan Mas Andika di area makan. Mas Andika segera mengabari klien kalau kami sudah sampai. Dalam sebuah konfirmasi keberadaan, Mas Andika mengatakan, "Yang satu gundul. Yang satu gondrong." kepada klien. Tentu saja klien dengan cepat menemukan kami.

"Assalamualaikum. Mas Andika? Saya Risky. Mari."

Setelah berkenalan, kami masuk ke sebuah restoran Jepang. Di situlah obrolan soal acara diskusi ini terjadi. Perbincangan tidak menuai masalah yang berarti. Kecuali pada bagian ketika Mas Risky menanyakan status pekerjaan saya.

"Kalau Mas Ilham kerja di mana?"

"Saya kerja di Remotivi, Mas."

"O.. Panasonic, ya?"

Bukaaaan. Setelah saya memberi penjelasan, Mas Risky tampak paham. Lalu kami lanjut membicarakan detail kerja sama dan berupaya menghabiskan makanan kami masing-masing. Perjanjian kerja sama sudah ditandatangani. Traktiran makanan sudah ditangani. Selanjutnya adalah meneruskan koordinasi antara saya dan Mas Risky melalui jaringan pribadi.

Saya kembali ke kantor sesegera mungkin. Sembari menunggu abang ojek datang, saya menarik napas panjang lalu mengembuskannya kembali dengan perasaan yang lega. Saya senyum-senyum sendiri di pinggir jalan. Pada saat itu saya belum tahu, kalau nantinya bakal disemprot istri karena lupa pakai sepatu.

Makasih, ya, Sudah Datang!

Acara yang sudah dinantikan akhirnya terjadi pada 3 Juli 2019. Saya dan 14 bloger terpilih hadir di Balai Kartini Jakarta mengenakan pakaian formal. Kali ini saya tidak saltum lagi. Begitu pun dengan para bloger yang mewakili Warung Blogger, semua tampil rapi.

Saya sempat cemas karena ada bloger yang belum datang ketika acara sudah mulai. Namun setelah mengonfirmasi situasinya, saya memaklumi dan menjelaskan hal tersebut kepada Mas Risky. Syukurlah dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Padahal saya sudah siap-siap mau mengajaknya salat dhuha kalau dia marah.

Acara demi acara berlangsung dengan lancar dan tepat waktu. Tanpa terasa, moderator sudah menyatakan bahwa diskusi hendak disudahi. Moderator memberi tiga kesempatan bagi hadirin yang ingin bertanya. Saya merupakan salah satu yang mengangkat tangan.

Saya mendapat kesempatan terakhir untuk bertanya. Ketika microphone diberikan kepada saya, moderator mempersilakan saya dengan sebuah kekeliruan.

"Silakan satu penanya lagi. Cepat saja, ya, Mbak."

Beberapa bloger di sekitar saya cekikikan. Ketika saya mulai memperkenalkan diri dengan suara bas yang laki abis, seisi gedung menyambutnya dengan tawa. Ditambah wajah saya yang berkumis, berjanggut, dan gondrong ini dimunculkan di layar 3x3 meter di sebelah panggung. Namun itu tidak menghalangi konsentrasi saya untuk bertanya.

"Apakah program pelatihan tenaga kerja yang disebut tadi hanya untuk jadi karyawan Airy atau bisa untuk menapaki jenjang karir profesional di bidang perhotelan? Dan, satu lagi. Mengapa hotel-hotel Airy banyak yang tidak aksesibel bagi disabilitas? Terima kasih."

Untung saya bertanya pada ahlinya. Jadi saya tidak mendapat jawaban sinis ala netizen, "Dasar SJW."

Seusai pertanyaan saya terjawab, acara langsung ditutup dengan berfoto bersama. Saya dan teman-teman bloger juga menempatkan diri untuk berfoto. Sayangnya tidak sempat mengabadikan foto dalam formasi lengkap karena ada beberapa yang pulang lebih dulu.

Saya dan istri juga harus segera beranjak dari Balai Kartini karena ada jadwal menonton Spider-Man: Far from Home siang itu. Hati saya benar-benar lega. Syukurlah tidak ada insiden atau drama-drama yang terjadi. Saya menghampiri Mas Risky untuk berpamitan.

"Makasih, Mas Ilham sudah datang. Alhamdulillah, bloger dari WB datang semua, ya." Tidak banyak percakapan yang terjadi karena saya juga buru-buru saat itu. Di jalan menuju pintu keluar, beberapa bloger berpamitan kepada saya. Tak ada banyak kata yang bisa saya ucapkan di antara perasaan syukur dan lega.

"Makasih, ya, sudah datang." Hanya itu yang bisa saya ucapkan untuk mengiringi kepulangan mereka.


Kamis sore yang cerah di minggu kedua bulan Juli. Beberapa orang dari kami berkumpul di bilangan Jakarta Selatan di salah satu komplek perkantoran termegah di ibukota untuk berkunjung ke kantor cabang raksasa dunia maya, sang penguasa internet. Google.

Beberapa hari sebelumnya, Warung Blogger menerima pesan masuk yang berisi undangan pertemuan. Sempat tak percaya, karena bisa saja pesan tersebut berasal dari orang yang memiliki waktu luang luar biasa untuk iseng mengirimkan pesan acak atas nama mereka. Tapi setelah diteliti lebih jauh, ajakan itu konkret dengan alamat email bertuliskan google dot com di belakang namanya. Kami, tentu saja, tidak mungkin melewatkan kesempatan baik itu. Tawaran kami terima, waktu ditentukan dan kami menuju ke sana dengan perasaan bangga.

Undangan itu dimaksudkan untuk memperkenalkan salah satu program baru yang akan dirilis Google dalam waktu dekat ini. Warung Blogger beruntung menjadi salah satu dari kalangan umum yang pertama melihat fungsi dan tampilan antar muka dari program tersebut. Google Question Hub namanya. Sebuah program yang membantu pengguna untuk melihat ratusan atau ribuan daftar pertanyaan dari manusia yang pernah diketik di mesin pencarian Google.

Berdiskusi bersama Google. Layar diputihkan untuk alasan keamanan.
Lalu apa bedanya dengan program Google yang lain, seperti Google Trends, misalnya?

Lebih kurang begini. Jika Google Trends berfungsi untuk menampilkan informasi-informasi yang sedang viral di dunia Maya berdasarkan kata kunci, Google Question Hub bertujuan untuk mencakup data yang lebih luas. Ia akan merekam apa pun yang diketik di mesin pencarian, tidak hanya informasi yang sedang viral, dan informasi tersebut ditampilkan dalam satu kalimat utuh. Seperti misalnya, kami tertawa luar biasa, ketika layar besar menampilkan kalimat: “Kenapa di kecamatan gombong sinyal saja jadi H?”, “Gimana cara menghacurkan kacang martabak” atau “Assalamualaikum wr wb Google. Saya sudah kirim lamaran ke alfamart.  Kemudian sudah diinterview. Tapi terus belum ada kabar lagi” bahkan ada juga yang mengetik sebuah pertanyaan tentang alasan kandasnya sebuah hubungan percintaan dalam bentuk curhat dengan satu kalimat panjang. Tepuk tangan.

Apa menariknya? 

Untuk masyarakat umum mungkin ini akan menjadi sebuah program yang tidak terlalu menarik. Tapi untuk kita, sebagai penggiat dunia tulis di dunia digital, Google Question Hub akan menjadi alat yang luar biasa ampuh sebagai sumber inspirasi menulis. Ia menyediakan banyak sekali kategori. Mulai dari ilmu pengetahuan, hiburan, olahraga, traveling¸ kuliner, politik dan banyak lagi lainnya. Masing-masing dari kategori tersebut memiliki ribuan daftar kata kunci. Dan dari kata kunci tersebut akan muncul banyak pertanyaan (atau pernyataan) yang pernah diketik oleh umat manusia di mesin pencarian Google. Dari pertanyaan-pertanyaan penting sampai pernyataan absurd, seperti contoh tadi, ada. Dan kita bisa menjawab (ratusan, ribuan atau semua) pertanyaan itu dengan menyisipkan satu tautan blog yang pernah atau akan kita tulis dengan satu klik belaka.

Sampai sini, sudah terlihat menarik?

Berita baiknya. Google Question Hub memang menampilkan informasi berupa kalimat utuh, namun tautan yang kita masukkan akan didistribusikan ke dalam bentuk query sehingga tetap relevan, misalnya, ada yang mencari informasi yang kita tulis berdasarkan kata kunci. Yang berarti, nantinya Google sendiri yang ‘menyuruh’ kita untuk menjawab pertanyaan penggunanya yang berarti kemungkinan tulisan kita ‘berguna’ di dunia maya menjadi lebih terasa, sehingga mimpi untuk tulisan kita tampil di halaman pertama tentu semakin terbuka.

Saat ini Google Question Hub sedang berada dalam tahap pengembangan akhir dan akan segera di rilis dalam waktu dekat ini. Apa lagi yang menyenangkan? Di awal perilisannya, Google Question Hub hanya dikhususkan untuk tiga negara saja. Bersama dengan India dan Nigeria, Indonesia menjadi salah satu negara yang oleh Google diberi kepercayaan sebegitu mulia.

Catatan: Untuk banyak alasan, tulisan ini baru akan dikembangkan lebih dalam ketika Google Question Hub telah benar-benar dirilis secara resmi.

Kantor Google dan Kami yang Norak

Berkunjung ke salah satu tempat terbaik untuk bekerja (dalam banyak sekali perspektif manusia saat ini) bukanlah kesempatan yang mungkin datang setiap hari. Maka tentu saja kami menjadi sedemikian norak.

Pintu lift baru saja terbuka untuk kemudian membuat mulut kami menganga. Beberapa di antara kami sudah bersiap-siap dengan gadgetnya masing-masing untuk mengambil gambar. Tapi demi alasan kesopanan, keingingan itu bisa kami tahan. Meski tetap membuat kami gregetan. Mbak Fiana, selaku Community Manager Question Hub Indonesia, yang mendampingi kami saat itu tersenyum dan memaklumi. “Gapapa kok,” katanya “Aku dan banyak orang yang kerja di sini juga kaya gitu waktu pertama dateng ke sini”.

Meski norak. Kami lega.

Diskusi dimulai setelah kami diberi kesempatan untuk ‘mengambil’ minuman apa pun yang tersedia di kedai Google. Kedai dalam arti sesungguhnya, di mana suguhan makan dan camilan lengkap tersedia. Kami memperkenalkan diri baik secara pribadi maupun secara organisasi. Malam itu menjadi diskusi dua arah yang menarik.

Hampir sembilan puluh menit sampai akhirnya diskusi ditutup. Pengalaman yang luar biasa berharga. Dan semoga akan selalu berguna.

Kesempatan yang ditunggu pun tiba: foto-foto!!!

Dan perkenalkan, admin-admin yang norak.

Dari kiri ke Kanan: Ucha, Ajen, Yos, Dian, Tiwi, Ilham


Admin WB bersama dengan perwakilan Google Indonesia

Tabik,

Foto lebih lengkapnya, silakan dicek media sosial masing-masing admin:
Beberapa yang lain seperti Dewi, Susi, Ilham (yang satu lagi), Mude juga Oky, sedang berhalangan untuk hadir. Doakan, semoga di lain kesempatan, kami bisa datang kembali dengan formasi lengkap.

Waktu. Waktu berjalan mengikuti ritme kehidupan kita. Seperti laju air di sungai yang kadang mengalir sedemikian kuat lalu melambat, sesekali menabrak batu namun tak pernah menyerah mencari celah. Ia toh harus berjalan mengikuti takdir dari hulu ke hilir. Seperti itulah mungkin, analogi perjalanan Warung Blogger selama delapan tahun ini, dalam membersamai para dulur blogger di seluruh nusantara.  Sekira manusia, ia tentulah sesosok yang sedang rajin-rajinnya belajar, mengasah diri agar terus menjadi lebih baik. Dengan semangat itulah, pada tanggal 25 Mei ini, di antara gegar berita politik, kami ingin mengucapkan, “Selamat ulang tahun ke delapan, Warung  Blogger!


Semoga Dulur Webe tidak bosan, karena terus saja, setiap tahun, dicekoki dengan sejarah Warung Blogger. Tentang kisah pemuda-pemuda dari Jember dan dari kota lainnya yang mendamba sebuah keluarga ideologis. Keluarga tanpa ikatan darah, namun tetap kental nuansa kekeluargaannya. Bergandengan tangan, bersama -sama menapaki jalan sebagai blogger dan penjaja kata. Saudara yang tak mensyaratkan darah. Ramah tamah dan sigap membantu adalah kunci keluarga yang sedang digagas. 

Bukan karena lokasi penyusunan embrio Warung Blogger, yaitu sebuah angkringan sederhana, yang membuat para pendirinya memilih kata ‘warung’. Mas Lozz dan Mas Aim ingin komunitas blogger yang mereka rencanakan akan serupa angkringan yang sederhana, yang mengizinkan semua masuk ke sana. Para anggotanya bebas menyecap kopi sambil berlama-lama orasi asal tidak mengintimidasi. Tak dilarang juga jika sekadar menyapa, menitipkan berita lalu senyap. Sepanjang tidak mengandung SARAT (suku, agama, ras dan tubuh) dan tidak menjual sesuatu benda atau jasa. Ini bukan warung kelontong yang menjual barang apa saja, kawan. Ini adalah warung yang tempat bertukar ide, kata dan sapa.

Dengan beberapa rambu di atas, Warung Blogger menetaskan diri di Grup Facebook. Kabar ini menyebar dengan cepat. Anggotanya bertambah dan bertambah. Tak ada batasan menjadi anggota. Dari pejalan kaki sampai pemilik Lamborghini. Dari penggemar sandal jepit sampai pemakai hak tinggi. Dari blogger yang masih meraba-raba arah sampai blogger yang telah memiliki arah. Dari ibu-ibu berdaster sampai profesional yang berjaya. Semua bisa berakrab di sana tanpa sekat. Tanpa keakuan yang memaksakan kehendak. Guyup, sigap membantu, dan terbuka menerima pendapat, serta saling menghargai satu sama lain. Jadi terjawab, kan, mengapa Warung Blogger, bukan Kafe Blogger dan bukan pula Swalayan Blogger. 

Sudah delapan tahun berlalu. Para admin masih setia mengikuti jalur yang telah ditinggalkan para pendahulunya. Kami masih setia dengan jargon paseduluran, meski kadang gema terdengar sumbang oleh zaman. Teriakan kami memang tak lagi lantang, namun kami pantang terbuang. Kami ada, bersama teman-teman semua.

Mengingat masa-masa bersama, kami ingin mengajak semua Dulur Webe mengenang perjalanan bersama. Dulur Webe dipersilakan membuat ucapan selamat ulang tahun ke delapan dan harapan di masa mendatang. Lantunkanlah sesuai kreativitas masing-masing. Dulur Webe hanya punya satu pantangan, yaitu tidak mengandung SARAT (suku, agama, ras dan tubuh). Ucapan tersebut dapat disampaikan di Twitter, Instagram, dan Page Facebook. 

Syarat dan ketentuan lomba
1. Anggota Warung Blogger yang punya alamat tinggal di Indonesia.
2. Follow twitter @warung_blogger dan Instagram @warung_blogger, like Page Facebook @warungbloggerID juga, dan pastikan kamu sudah ada di grup Facebook Warung Blogger
3. Buat ucapan selamat ulang tahun sesuai kreativitas masing-masing.
4. Mention/tag akun kami di atas, agar kami tahu keikutsertaanmu. 
5. Hastag wajib: #WarungBlogger dan #8TahunWB
6. Lomba berlangsung hari Sabtu – Senin, 25-27 Mei 2019
7. Pengumuman pemenang pada tanggal 3 Juni 2019

Sebagai apresiasi, kami menyediakan:
10 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 10 pemenang di Twitter, 
5 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 5 pemenang di Page Facebook
3 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 3 pemenang di grup Facebook.

Kami tunggu partisipasimu, ya!



            Dalam sebuah hubungan di kehidupan ada rasa suka, benci, sayang, ataupun cinta, begitulah cara kita untuk menjalani hidup untuk meluapkan emosi dan perasaan yang ada. Pernahkah kalian merasa jika teman kalian itu yang sangat menggangu? mungkin sebagian orang pasti pernah berada pada posisi ini, aku juga mengalaminya bahkan hal ini terlalu sering terjadi hingga membuat aku terbiasa. Terbiasa untuk menerima semua hal itu, karena inti dari sebuah pertemanan bukan sebab “aku nyaman bersamamu” tetapi “kita bisa nyaman bersama dan saling mengerti”.

            Pertemanan yang indah itu akan tercipta disaat waktu bersama yang kita habiskan sudah tidak terasa lagi, disaat aku membutuhkan kamu selalu ada, disaat aku gundah dan resah kamu hadir untuk membuat hati ini kuat lagi. Akan tetapi, semua itu hanya harapan dan tidak semua hal itu sesuai dengan bayanganku, aku dan kamu itu berbeda. Hidup kita memiliki  batasan, dimana aku memiliki kesibukan sendiri dan kamu juga sama. Walaupun kesibukan tidak menjadi masalah besar tapi ada jarak dimana aku sadar kamu adalah teman yang sangat menyebalkan. 

            Teman ialah sebutan kecil yang hampir aku sendiri tidak bisa mendefinisikannya, bagaimana menjadi seorang teman yang baik atau menjadi seorang teman yang jahat? Semua kembali dengan anggapan serta pendapat cara kita memberikan sudut pandang seorang teman. Sudut pandang aku terhadap orang sekitar juga berbeda, banyak jenis teman yang sering aku temui seperti ini:


  • Teman sejak kecil: orang yang selalu hadir pada kehidupan kalian, dari dulu hingga sekarang meskipun hanya tegur sapa misal sebagai tetangga, mungkin dia adalah orang yang paling tahu kamu.
  • Teman berjangka: sangat sering dijumpai,contohnya pertemanan yang berawal dan berakhir saat kelulusan sekolah. Ketika memilih sekolah dengan tujuan yang berbeda maka kalian akan berpisah dan mencari teman baru 
  • Teman curhat: jika aku mendifinisikan hal ini, dialah sahabat yang bisa kita percaya. Semua isi hati bisa kita curahkan untuk meluapkan emosi disaat hati ini lemah. Hadirnya sahabat itu mungkin akan jarang ditemui karena untuk menjadi seorang sahabat tidak mudah guys! Waktu untuk menemukan seorang sahabat juga tidak sebentar, aku sendiri menyadari bahwa temanku itu sebagai sahabat setelah 7 tahun lamanya berteman.
  • Teman tak biasa: sampai ke point dimana tujuan aku bercerita hal diatas, untuk menunjukkan bahwa teman tak biasa itu ada. Ingat! bukan teman yang tak kasat mata atau berada pada dunia lain. Jika kalian berpikir hal demikian maka aku gagal membuat kalian terbawa suasana.
Dokumen Pribadi

 Akan tetapi, aku punya pengalaman yang memang tidak biasa atau tidak wajar. Aku memiliki teman khayalan sejak kecil yang sangat terasa nyata untukku. Bahkan  keluargaku sudah menganggap 'biasa' bila secara kebetulan melihat aku berbicara sendiri atau bertingkah aneh sendirian. Hal ini terjadi karena sudah tebiasa, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya disaat aku mulai remaja, meskipun ada hal yang tidak bisa aku ceritakan mengenai teman tak kasat mata ini tapi aku memiliki opini bahwa mereka itu ada, dan kita hidup berdampingan untuk saling menghargai.

Teman tak biasa itu akan datang disaat kamu merasa kehilangan akan sesuatu hal yang paling berharga dan memberikan nilai positive untuk selalu mendukung demi kebaikan kita. Tidak semua hal ini benar terkadang, ada saat dimana aku merasa terganggu. Bukan karena tidak suka, tapi aku merasa bosan dengan siklus pertemanan, menyadari bahwa ada pertemuan akan ada perpisahan. Aku ingin dimana sebuah pertemanan itu nyata dan tidak akan pernah berhenti meskipun waktu telah habis pada masanya.

Bolehkah aku merasa rindu dengan pertemanan ya murni? “Jangan rindu, berat. Kamu enggak akan kuat, biar Eny saja” seperti kata Dilan 1990. *eh

Tersenyumlah sebelum senyum itu dilarang, tapi jangan pernah berikan senyuman manismu itu dengan orang lain selain aku^^

Tabik,

---------------

Catatan:
Artikel ini ditulis oleh Eny Kadinda Aprilya seorang bloger asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, yang pernah bercita-cita sebagai arsitek. Sekarang ini Eny, begitu ia biasa disapa, sering menulis tentang make-up dan fashion di blog Enychan.com. Tahun ini, bersama teman-teman female bloger Banjarmasin, Eny menerbitkan antologi tentang pengalaman ngeblog yang berjudul Banjar Female Blogger Series. Kamu bisa menyapa Eny di twitternya @Enyaprilya atau melihat aktivitasnya di akun instagram @Enyadinda.
 


Seorang teman, katakanlah saja begitu, menulis sesuatu yang tidak biasa. Jika di semua waktu senggangnya ia biasa menulis konten-konten yang menggelitik, di waktu tersebut ia menulis tentang sebuah hubungan. Hal yang sebenarnya tidak ia kuasai betul.

Katanya,

Makin tua, makin sadar bahwa relationship itu bukan saling menerima kekurangan tapi saling menerima kebahagiaan masing-masing. 
Bahagia, walau positif, tetap sebuah ego. Saya membayangkan nanti, saya yang bahagianya ini kalau banyak jalan-jalan, akan berjodoh dengan dia yang bahagianya berdiam diri di rumah saja bahkan di hari libur. 
Atau saya yang ngopi indocafe sachet airnya kebanyakan saja sudah cukup bahagia, harus tinggal satu atap dengan dia yang standar bahagia ngopinya kalau nyeduh kopi harus digiling, diroasting, diaduk 18 kali dengan sendok 45 derajat menghadap timur laut, dituang pelan-pelan dan gak pakai gula sama sekali. 
Menerima kekurangan adalah keniscayaan tidak ada tempat baginya selain penerimaan. Tetapi menerima kebahagiaan masing-masing supaya menjadi kebahagiaan bersama tanpa harus mengubah saya menjadi dirinya atau mengubah dirinya menjadi dia yang kesaya-sayaan adalah sebuah anugerah tak terperi
 Feb, 2019 Yosfiqar Iqbal. 

Kamu boleh mengabaikan tulisannya yang lain dan cukup fokus pada kalimat yang saya tandai tebal. Entah berapa banyak kopi yang ia minum, entah berapa kilometer perjalanan yang ia tempuh, entah berapa sakit yang ia rasakan sebelumnya untuk menulis dua-tiga paragraf itu. Satu yang pasti: saya tidak bisa tidak setuju.

Saya tersentil. Apa saya sudah bisa melakukannya?

Di usia yang semakin menua, kita tidak bisa terus-terusan terlena dengan omong kosong ‘aku siap menerima kekuranganmu apa adanya’. Itu hanya kalimat abege sok tahu yang ingin dianggap bijak di depan pasangannya. Karena, bagaimanapun kekurangan, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, adalah sebuah asesoris pelengkap yang mau tidak mau kita terima ketika kita memilih seseorang untuk berkomitmen hidup bersama sampai usia yang entah. Saat kamu berpikiran dewasa, kamu tidak bisa memilihnya dengan syarat ia harus meninggalkan semua kekurangan yang kamu tidak suka. Jika kamu melakukannya, sederhana: kamu tidak mencintainya dan tidak pernah benar-benar siap memilihnya. Karena cinta dan sayang adalah satu kesatuan kuat antara kelebihan dan kekurangan. Cukup bijaksana, kan? Tapi ‘aku siap menerima semua bahagiamu tanpa harus memaksamu masuk ke bahagiaku’ berada satu tingkat di atas itu semua.

Sumber gambar: Heartlyhouse.org

Kita garis bawahi dulu sebentar. Hal yang kita anggap sebagai kekurangan dari pasangan kita, boleh jadi adalah hal yang membuatnya bahagia. Atau sebaliknya, hal yang ia anggap menjadi suatu kekurangan dari kita boleh jadi itulah yang membuat kita bahagia. Misalnya, saya ketika bersepeda motor merasa harus untuk selalu kebut-kebutan. Dan, iya, saya cukup bahagia melakukannya. Paling tidak, di waktu yang sebentar saya merasa sebagai penguasa jalanan. Tapi, untuknya, itu hal yang menyebalkan. Ia menganggap ‘kebut-kebutan’ adalah kekurangan yang harus segera ia musnahkan. Ya, konstelasi kekurangan-kebahagiaan seperti itulah yang kita garisbawahi yang, sayangnya, bukan yang akan kita bahas.

Masing-masing dari kita, untuk segala hal yang positif, memiliki cara yang berbeda untuk berbahagia. Kembali saya tandai tebal satu frasa: cara yang berbeda. Hal inilah yang kemudian akan menentukan selapang apa kita bisa saling menerima rasa bahagia masing-masing persona di sebuah ikatan hubungan. Hal yang kemudian akan menjaga kualitas dari sebuah hubungan.

Kita buat sedikit contoh. Baik saya atau dia memiliki satu keinginan yang sama: makan nasi pecel. Kami bersepakat makan nasi pecel romantis sambil menonton Teletubbies di siang hari yang gerimis. Tentu saja jika keingingan itu terwujud akan ada kepuasan batin yang, tentu saja, membuat kami bahagia. Yang berbeda, nasi pecel yang saya inginkan adalah nasi pecel dari hasil masakannya sendiri. Sedangkan, ia menginginkan saya untuk keluar sebentar membeli nasi pecel di depan gerbang komplek. Kenapa nasi pecel? Karena, ya, bahagia kami sederhana.

Lalu, bagaimana berikutnya? Bagaimana seharusnya? Mudah. Mengalah saja salah satu. Toh, sama-sama nasi pecel, kan? 

Tapi di dalam sebuah hubungan tidak pernah sesederhana itu. Ketika salah satu mengalah, berarti ada satu yang berkorban untuk merelakan bahagianya. Ketika salah satu mengalah, berarti ada satu yang merasa harus untuk meraih bahagiannya. Dan, tentu saja hal itu dapat mengkhianati sumpah ‘aku siap menerima semua bahagiamu tanpa harus memaksamu masuk ke bahagiaku’.

Bagaimana saya mengatasinya? Ada, tentu saja. Tapi ingat, masing-masing kita memiliki cara yang berbeda untuk berbahagia. Untuk kasus di atas, cara saya menuju bahagia mungkin berbeda dengan yang mungkin akan kamu lakukan. Jadi, ya silakan pikirkan sendiri bagaimana caranya.

Nasi pecel adalah salah satu contoh kecil yang mungkin terjadi di hubungan kehidupan yang semakin menua. Contoh lain? Kita sama-sama suka menonton film, membaca buku atau mendengar musik, tapi selera kita tidak sama. Kita sama-sama suka berwisata tapi tujuan dan tempat favorit kita berbeda. Yang paling mengerikan dan mungkin menyebalkan, kita sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Tuhan tapi Tuhan kita tidak sama.

Sumber gambar: beinglol.com

Saya atau kamu bisa saja menuliskan contoh-contoh yang lain. Tapi, tulisan ini akan setebal lapisan bumi jika harus dituliskan semuanya. Maka sebaiknya kita sepakati satu hal: perkara saling merima bahagia tidaklah pernah menjadi perkara yang mudah. Dan bukan perkara yang bisa dipaksa untuk dianggap mudah.

Apa saya sudah bisa melakukannya? Entahlah. Boleh jadi, ya. Boleh jadi, tidak.

Kamu boleh cemburu ketika saya mengatakan: “Saya amat sangat bahagia bisa hidup dan membersamainya”. Tapi apakah saya bahagia di setiap semua bahagianya? Apakah ia bahagia di setiap semua bahagia saya?

Kalimat ‘aku bahagia melihat kamu bahagia’ bisa menyelesaikan semua itu. Tapi, sekali lagi, dalam sebuah hubungan tidak pernah sesederhana itu. Maka, bisa menerima kebahagiaan masing-masing supaya menjadi kebahagiaan bersama tanpa harus mengubah saya menjadi dirinya atau mengubah dirinya menjadi dia yang kesaya-sayaan adalah sebuah anugerah tak terperi.

Bagaimana caranya? Saya tidak tahu.

Rezeki itu Tidak Hanya Sekadar Uang Saja
Teman uang Baik Pun Rezeki dari Tuhan
Teman-teman pasti pernah mendengar quotes diatas, baik itu dalam sebuah meme atau mendengarnya langsung dari teman dan sahabat kita. Bagi aku pribadi, ya, aku percaya pada quotes tersebut. Karena mempunyai teman yang baik adalah sebuah rezeki yang tidak ternilai, dan tidak semua orang bisa mendapatkan hal tersebut.


Memang ciri-ciri teman yang baik itu seperti apa sih ??

Ciri-ciri Teman yang Baik : 

1. Bisa menerima semua kelebihan dan kekurangan kita
2. Selalu berbicara jujur meskipun pahit
3. Memberikan semangat agar kita selalu lebih maju
4. Tidak meninggalkan kita di saat-saat sulit
5. Tidak membatasi aktivitas kita
6. Mengenal pribadi kita dengan baik
7. Bahagia saat kita bersuka dan sedih saat kita berduka

Saat kita mempunyai teman dengan ciri-ciri tersebut maka beruntunglah, berarti kita punya teman sejati.

Berbicara mengenai pertemanan, kita bisa mendapatkan teman di mana saja, baik itu di lingkungan rumah, di sekolah, di kampus dan juga di lingkungan kerja. Lalu saat profesi kita sebagai blogger yang tidak mempunyai tempat khusus sebagai tempat bekerja, apa mungkin kita bisa mendapatkan teman terlebih teman sejati?

Jawabannya "BISA", sangat bisa. Aku sendiri mulai memasuki dunia blogging karena tertarik dengan apa yang dikerjakan teman SMP-ku. Dia sering berbagi tulisannya di media sosial, dan juga beberapa pencapaiannya di dunia blogging. Aku penasaran seperti apa sih rasanya jadi blogger? karna satu-satunya hal yang aku tahu tentang blog adalah tugas kuliah saat semester 1, dan aku gak paham sama sekali, tahu beres dikerjakan teman satu kelompok.

Dan saat aku mulai masuk didalamnya, i think its so funny, banyak sekali kejutan didalamnya. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk terjun lebih dalam di dunia blogging. Dengan Join beberapa komunitas blogger mulailah aku berkenalan dengan beberapa teman blogger, dan pastinya itu di dunia maya ya, banyak yang dari luar jakarta juga, tapi kami tetap bisa terhubung melalui internet.

Setelah berkenalan dengan teman di dunia maya, aku pun mulai mencoba untuk daftar ikut acara-acara offline, seperti workshop dan seminar tentang blogging. Dan dari situlah aku pun mendapatkan lebih banyak lagi teman-teman baru.

Suka banyak yang nanya sih, "kamu kenal sama si A dimana?" "kok kenal sih sama si B, teman dari mana ?" Nah buat yang penasaran gimana sih cara mendapatkan teman baru di dunia blogging, aku sedikit cerita ya cara-cara aku kenalan sama teman blogger lainnya.

Cara Mendapatkan Pertemanan Sehat di Dunia Blogger

1. Join Komunitas
Seperti yang aku jelaskan diatas bergabung dengan komunitas sehoby itu sangat banyak manfaatnya,
selain bisa dapat sharing ilmu, juga bisa membuat kita mendapatkan teman-teman baru.

2. Blogwalking
Judulnya kan Blogger, pastinya punya blog dong ya. Kita bisa memanfaatkan blogwalking sebagai salah satu cara mendapatkan teman baru, sekaligus belajar bagaimana menulis yang baik dari tulisan teman-teman yang lain.

3. Interaksi Sosial Media
Jangan ragu untuk tanya akun sosial media teman satu komunitas, dengan follow kemudian saling interaksi dikolom komentar bisa jadi ajang silaturahmi juga lhoh dengan teman satu komunitas, yang mungkin belum pernah bertemu karna jarak yang jauh.

4. Kopdar
Apabila menungkinkan, agendakan bertemu dengan teman satu komunitas, agar lebih ikrib pastinya.

5. Interaksi Saat Event Blogger
Saat ini banyak acara-acara yang mengundang blogger seperti media atau wartawan. Nah jangan sia-siakan momen tersebut, kenalan dong sama teman-teman yang datang, perkenalkan kamu siapa, jangan nunggu disamperin duluan, singkirkan rasa malu, dan mulai tebarkan senyum salam sapa.

6. Jaga Attitude
Dari semua cara yang kita lakukan yang paling penting adalah menjaga attitude, tetap sopan dan santun pada siapapun itu. Jangan pernah mengangap remeh siapapun, bertemanlah dengan tulus dan ikhlas.

Jadi Apa Manfaat Pertemanan Sehat di Dunia Blogger ??

Mempunyai banyak teman gak ada ruginya lhoh, banyak banget manfaatnya malah. Aku sendiri merasakan banyak manfaat setelah berkenalan dengan banyak teman dari berbagai latar belakang yang berbeda. Manfaat yang aku rasakan diantaranya : 
1. Saling berbagi ilmu
2. Mendapatkan ide tulisan
3. Mendapatkan info job
4. Mendapatkan info lomba blog
5. Saat jalan-jalan ke luar kota bisa dapat tour guide gratis
6. Bisa bertukar produk khas daerah masing-masing 
7. Bisa saling mengingatkan saat kita melenceng dari tujuan awal


Tidak sulit kok mendapatkan teman baru, tapi memang tidak semua orang bisa cocok dengan kita pun sebaliknya. Maka jika ada diantara perkenalan tersebut dan kemudian menjadi teman baik, maka sayangilah teman-teman itu, karena rezeki yang kita dapat tidak harus selalu berupa uang kan? teman yang baikpun adalah rezeki dari tuhan.

Nah jadi jangan ragu ya untuk berkenalan dengan teman baru, dan siapa tahu diantara teman baru itu adalah jodoh masa depan kamu.. ihhiiyy. Salam Pertemanan Sehat yaaa ..

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.