November 2016

#5TahunWB #5TahunWB: Photo Quotes Contest #7TahunWB #8TahunWB #HappyBlogging #Menu7uhWBLebihBaik #MubesWB 4 Tahun Ultah WB 7 Tahun Warung Blogger 79 Tahun Sinar Mas untuk Indonesia 90an Access Trade Advertorial Afiliasi Anak ANDA SEORANG INTERNET TROLL? Anniversary aplikasi musik artikel WB Ayah Bahasa Bangkit dari Kehilangan Orang Tua Bedah Buku belanja online Bermain Kata Kunci Bintang 14 Hari blibli Blog competition Bloger di Masa Depan Blogging Budaya Buku Cara Bergabung Catatan Ringan Cerpen Charity Cheria Halal Holiday competition Copy Paste Crowdo Digital Millennium Copyright Act DMCA EBI Emak Gaoel Vlog Competition Ensiklopedia Eva Sri Rahayu Event WB EYD Facebook WB Fakta dan Mitos Fashion & Beauty Festival Prestasi Indonesia UKP-PIP Pancasila Inspirasi Maju Filosofi finansial Gadget Generasi 90an Gerakan PKK Google Google Question Hub Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis di Blog Hari Bloger Nasional Hari Blogger Nasional Hiburan Hikmah Hobi hotel murah di Bali hubungan Imbuhan Indonesiaku Info info lomba InfoWB Inspirasi Involve Asia istri Jakarta Kangen Band Karya Kata Depan di KBBI ke Kelas Bahasa Keluarga Kesehatan keuangan Kiat Menulis Postingan Blog Kompetisi Blog 5 Tahun Warung Blogger Kompetisi Blog 6 Tahun Warung Blogger kompetisi blog langit musik Kompetisi Blog LangitMusik Konsistensi Kontes WB Kopdar Mini Suka-suka Kopdar WB KOPI SUSU WB Kuliner Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu Langit Musik: Musiknya Hidup Kamu Liburan life Lifestyle Logo Logo Baru Lokasi Lomba Lomba Blog Menu7uh Warung Blogger Lomba Menulis Manfaat Olahraga yang Menakjubkan Media Menulis Motivasi Musik & Film new langit musik Novel Novel Indonesia Oase Olahraga Olahraga & Kesehatan Parade Para Monster Parenting Peduli Kata Kunci Pendidikan pengumuman pemenang Permainan Rakyat Pojok Pojok WB POJOK WB IDOL Positif Self Talk Ramadan relationship Reportase Resensi Buku Resolusi Retweet Review review produk rumah tangga saleduck Sastra Sastra & Seni self help SEO Shell Shell Eco-Marathon Sosial & Budaya suami Subjektif tahun baru Teknologi teman Tidur Tips Belanja Hemat Ala Blogger Tips Blog Tips dan Trik Tips Media Sosial Tomyam kelapa Saung Ibu Trade Expo Indonesia 2017 Travelio Travelling tulisan pilihan Tutorial Blog Twitter Twitter WB Ultah WB Ultah WB ke-6 urun artikel Utees.me Vlog Competition Warga WB Warna Warung Blogger Wisata Writing Writing Competition Zaman Sekarang Telat Untuk Jadi Blogger


Dulur WB, sebagai blogger, kita punya perangkat perang yang wajib dimiliki. Semacam kamera atau gawai yang mumpuni untuk menghasilkan foto terbaik buat dipajang di blog, pritilan pernak-pernik sebagai pemanis barang kayak vas berisi bunga-bunga plastik kecil dan home dekor lain, sampai baju dan makeup yang pas untuk undangan acara liputan. Eh, ya ampun ternyata banyak banget ya. Untungnya sebagian peralatan kebutuhan blogger itu awet pakai bertahun-tahun ya, kayak laptop dan gawai. Tapi kalau semacam baju dan sepatu yang sama kan enggak mau juga terlalu sering muncul di postingan, apalagi kalau di postingan yang berentetan gitu. Nge-blog memang membutuhkan effort tinggi, tapi proses enggak akan membohongi hasil dong. Supaya keperluan nge-blog kamu enggak bikin kantong berteriak merasa teraniaya, bisa dipraktikkan nih tips belanja hemat ala blogger ini.

Tips Belanja Hemat Ala BloggerApa saja sih tips belanja hemat ala blogger itu?

1.      Bikin Kalender Acara dan Postingan Buat Me-list Keperluan
Selain menghindari kelewatan deadline postingan, bikin kalender acara undangan atau kopdar dan postingan bisa membantu kamu menyusun perlengkapan apa saja yang dibutuhkan. Misalnya ada lima undangan acara, berarti kita mesti mempersiapkan lima pakaian yang sesuai, apalagi kalau ada dresscode-nya udah kebutuhan garis keraslah memilih baju yang pas. Atau mungkin, kalau acaranya di luar kota, barang-barang yang harus dibawa lebih banyak lagi. Mesti diperiksa apa masih tersedia atau sudah habis pakai. Kayak sunblock, pastikan bakal nongkrong manis dalam tasmu.
Setelah selesai membuat kalender acara dan jadwal postingan, langkah selanjutnya kamu tinggal membuat list keperluan. Dari sana, bisa dilihat barang yang harus kamu beli. Efektif dan efisien. Jangan sampai karena laper mata, pas belanja, kamu malah beli barang-barang lain yang keren sih... tapi kamu enggak butuh. Misalnya aja kamu butuh gawai baru buat ngeblog, tapi malah beli tas cantik, duh jadinya melenceng jauh kan.

2.      Setia Sama Budget
Bukan cuman pasangan yang butuh kesetiaan kamu, dalam berbelanja juga kesetiaanmu pada budget diuji. Beneran! Misalnya kamu belanja online nih. Kalau kamu bulan ini hanya punya budget 500 ribu buat keperluan ngeblog, pastikan kamu hanya membuka-buka laman yang memuat keperluan itu, jangan berselingkuh ke page keperluan rumah tangga padahal dalam list kamu enggak ada postingan bertema itu. Kalau tergoda, dijamin budget kamu bakalan membengkak. Enggak mau kan habis belanja malamnya kamu nangis nyesek kayak habis diputusin.

3.      Pakai Kartu Kredit Kalau Dibutuhkan Saja
Masih berhubungan dengan budget, sebaiknya jangan pakai kartu kredit kalau kamu tipe yang enggak bisa menahan diri, apalagi kalau limitnya tinggi. Saat menemukan barang-barang di luar keperluan tapi nyangkut di hati, kartu kredit bikin kamu gelap mata. Kamu bakalan berpikir, cukup ini budget-nya. Akhirnya tujuan belanja mulia kamu buat menaikan kualitas postingan blog malah enggak tercapai. Tapi kalau kamu yakin bisa mengendalikan hasrat belanjamu, boleh banget kok pakai kartu kredit. Apalagi kalau memang belanja online yang mengharuskanmu membayar memakai kartu kredit. Intinya sih pakai kalau dibutuhkan saja.

4.      Cari Barang Diskon
Buat menghemat pengeluaran, kamu bisa cari barang-barang diskonan. Tentunya yang ada di daftar belanjaan. Biasanya nih, barang diskonan berkualitas oke banyak bertebaran di waktu-waktu tertentu. Semacam Harbolnas, diskon menyambut hari raya, dan pergantian ajaran baru. Sale-nya suka gila-gilaan, lumayan banget kan. 

Tips Belanja Hemat Ala Blogger


5.      Pakai Voucher Diskon
Gimana kalau keperluanmu mendesak sehingga enggak bisa menunggu waktu-waktu khusus sale? Ada solusinya? Ada! Solusinya, belanja hemat pakai kode voucher diskonan. Coba deh belanja pakai kode diskon di Saleduck yang tersedia setiap saat. Tiap bulannya promo voucher-nya beda-beda. Misalnya nih bulan November sampai Desember 2016 ada promo code 50% buat pembelian gadget dan elektronik dari blibli tiap hari Senin. Kamu enggak akan ngeluh lagi karena gadget sering error saat dibawa liputan acara blog. Bye-bye juga kebetean saat lihat hasil foto liputan yang gelap karena kurang cahaya di venue. Kamu enggak lagi harus minta foto sama teman sesama blogger karena punya perangkat ngeblog yang mumpuni. Atau mungkin kamu butuh laptop baru karena yang lama charger-nya udah gak berfungsi. Tuh kan solusi banget voucher diskonnya. Terus masalah baju buat OOTD juga lewaaat, karena voucher diskon buat fashion wanitanya luar biasa bikin girang, sampai 80%.

Tips Belanja Hemat Ala Blogger


Terus cara pakai kode voucher-nya gimana? Buka ini, terus klik voucher diskon yang kamu inginkan. Setelah meng-copy kode diskonnya, klik tombol gunakan kode pada merchant online agar kalian gak perlu susah-susah lagi mencari promo page-nya di website toko online. Setelah puas berbelanja, saatnya untuk memasukkan kode promo yang sudah di-copy tadi pada kolom yang tersedia pada saat cek out transaksi. Mudah bukan?!

Selamat mempercantik postingan blogmu dengan peralatan yang mumpuni, Webers.


Pernah merasakan sakitnya patah hati? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyembuhkannya? Ketika patah hati oleh seseorang yang 'benar-benar dicintai' rasanya sulit sekali luka itu mengering. Tapi bukan berarti tidak bisa sembuh kan. Berikut 12 cara menyembuhkan patah hati ala penulis gila kerja: 
       
       1. Berlawanan dengan cara beberapa orang yang mungkin akan dengan senang hati pamer pada Anda bahwa mereka (sok) kuat karena bisa cepat move on, langkah pertama yang harus Anda ambil adalah: akui masalah. Jujurlah pada diri sendiri bahwa ya, Anda patah hati. Sakit itu benar-benar ada ‘di sini’ (*sambil menunjuk dada – dan mungkin juga kepala, bila sampai pakai acara pusing segala!*) 
     Sayangnya, tidak semua orang di dunia ini akan (selalu) mengerti masalah Anda, jadi tidak perlulah ‘diumbar’ kepada sejuta umat, meski ada social media segala. Walaupun ada beberapa teman dekat yang bisa jadi tempat curhat, tetap jangan sering-sering juga membanjiri telinga mereka dengan cerita sedih yang sama. Bukan apa-apa, Anda pasti juga eneg ‘kan, bila selalu disuguhi cerita yang sama? Kecuali bila Anda terapis andal.

      2. Banyak-banyak berdoa. Ya, maaf. Ini harusnya memang di urutan pertama.
      Caranya? Terserah agama dan kepercayaan masing-masing.

     3.  Puas-puasin deh melampiaskan emosi–selama masih dalam takaran wajar dan cara yang sehat. Mau menangis pas lagi sendirian di kamar? Silakan. Sambil dengerin lagu-lagu mellow atau yang heavy metal sekalian? (‘Kan tergantung selera masing-masing.) Tidak ada yang melarang. Kalau sampai ada, cuekin saja. Memangnya siapa mereka? Suka-suka Anda, dong!
Mau pakai acara banting-banting barang atau “pecahkan saja gelasnya, biar ramai...biar gaduh sampai mengaduh” kayak puisinya Rangga yang dibacakan Cinta? Jangan. Selain berisik dan asli bisa ganggu orang sekitar, ada kemungkinan besar Anda akan menyesal saat menyadari bahwa ternyata Anda masih membutuhkan barang-barang tersebut, namun sayangnya sudah terlanjur Anda pecahkan semua. Nah, lho.

      4. Lakukan selective hearing dan sharing. 
     Meski sedang sangat haus akan perhatian, pengertian, dan dukungan–ada baiknya Anda tidak bercerita kepada sembarang orang. (Darimana Anda bisa tahu? Maaf, saya sendiri juga bukan ahli nujum. Selamat berburu.) Selain tidak/belum tentu semua orang akan mengerti masalah Anda, kemungkinan terburuk adalah Anda yang malah akan disalahkan. “Cewek/cowok kayak gitu kok, diharapin.” Atau: “Sudahlah, masih banyak ikan di laut ini.” (Padahal, jelas-jelas Anda maunya sama orang, bukan ikan!)
Meski dalam hal ini kebetulan memang Anda yang salah, yakin Anda mau mendengar omelan mereka? Apa gunanya coba? Sudah kejadian. (Dengan catatan: Anda cukup dewasa dan berbesar hati untuk mengakui bahwa Anda manusia biasa yang banyak salah, bukan selalu bertingkah seperti korban tak berdaya.)

     5. Saatnya libur jadi ‘orang dewasa dengan segudang problema/drama’. 
    Sediakan sehari dimana Anda bisa (pura-pura) jadi anak-anak lagi. Mau nonton film kartun, baca buku cerita anak, main sama keponakan yang masih kecil, menggambar, terserah. Percaya atau tidak, cara ini cukup ampuh mengusir stres dan bikin rileks, dengan catatan: tidak keterusan dan tidak dilakukan saat jam kerja, kecuali ingin atasan mengirim Anda ke ahli jiwa atau meminta Anda berhenti bekerja–atau malah keduanya!

     6.  Sibukkan diri Anda dengan berbagai kegiatan yang lebih berguna. Kalau bisa, sampai Anda tidak punya waktu lagi untuk memikirkan si penyebab patah hati. Kerja kek, nongkrong dengan teman-teman (semoga nggak ada yang menyinggung-nyinggung ‘sosok itu’), berkumpul dengan keluarga (semoga nggak ada yang ribut bertanya kapan Anda akan berhenti melajang dan segera menikah sesuai harapan mereka), dan mengerjakan hobi. (Ya, terutama menulis.)

     7. Mungkin Anda bukan tipe yang banyak bicara atau tukang curhat, tapi biarkanlah karya Anda yang ‘berbicara’. Mau melukis, menari, menyanyi, menulis puisi, cerpen, novel, atau artikel semacam ini? Terserah. Mau ada yang mengejek Anda sebagai sosok cengeng atau kayak Taylor Swift yang hobi menyindir mantan lewat lagu-lagu ciptaannya? Aminkan saja untuk ejekan terakhir, siapa tahu Anda beneran bisa jadi ngetop dan tajir kayak Taylor Swift. Bayangkan, siapa sih, yang tidak ingin karyanya laku keras di pasaran dan diingat banyak orang?

     8.  “Kapan lo liburan?” Ini yang sering banget ditanyakan pada penulis gila kerja. Saran ini boleh dicoba. Tidak hanya sukses mengusir rasa jenuh dan (semoga) menyembuhkan patah hati, Anda juga bisa kembali dengan ide-ide baru dan segar untuk calon-calon tulisan berikutnya.

     9. Saatnya lebih berprestasi, baik di tempat kerja maupun dalam berkarya. Jangan lupa jaga kesehatan. Rugi banget kalau Anda sampai jatuh sakit hanya gara-gara memikirkan mereka yang belum tentu peduli perasaan Anda. Mau ikut lomba menulis? Tinggal cari lewat Google atau subscribe situs tulis-menulis pilihan Anda. Selain bisa dapat penghasilan tambahan, Anda juga bisa terkenal dan–siapa tahu–dapat menginspirasi sesama.

    10. Relakan, bersyukur, dan berbahagialah. Tiada yang abadi. Coba ingat-ingat lagi, sebelum ketemu sosok itu, Anda masih bernapas, ‘kan? Sesudahnya juga sama saja, ‘kan? Cukup ingat-ingat saat-saat terindah bersama mereka. Kalau tidak kuat, tidak usah dipaksa.
Mungkin Anda merasa masih (dan akan selalu) mencintai mereka, tapi belum tentu mau/bisa bersama...atau enggan kembali bersama. Cukup kirim doa agar mereka selalu baik-baik saja. Tidak perlu menyimpan marah, sakit hati, maupun dendam. Rugi bandar, apalagi kalau sampai kelamaan. Salah-salah gagal deh, usaha Anda untuk terlihat seawet muda mungkin, hehe.

     11.Terlepas dari ‘apa kata banyak orang’, tidak perlu langsung menerima sosok baru dalam hidup Anda bila ternyata Anda memang belum siap. Yang tahu kapan butuh hanya Anda, bukan mereka. Jangan sampai Anda menumbalkan sosok itu jadi rebound, alias pelampiasan belaka. ‘Kan kasihan kalau ternyata mereka beneran mau serius dengan Anda.

   12. Masih susah move on? Silakan kunjungi terapis terdekat. (Maaf, saya tidak sedang mengejek Anda, karena ini bisa terjadi pada siapa saja–terutama mereka yang merasa kuat, padahal sebenarnya tidak juga.)

Bagaimana bila cara-cara di atas tidak berhasil juga? Maaf, saya hanya penulis ‘gila kerja’, bukan terapis berlisensi!

*Artikel kiriman Ruby Astari

Hukuman Hari Senin Dari Sebuah Pojok
Hari Senin di sebuah ruang percakapan adalah hari wajib menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan ejaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar (EBI) bagi semua anggotanya. Pada hari itu pula saya telah melanggar lebih dari tiga kali kesalahan, sungguh ini adalah kali pertama saya mendapat hukuman, setelah sekian tahun menjadi anggota. Dengan berbagai alasan saya mencoba bernegosiasi kepada adminnya yang bernama Andhika Mangga Putra, dan satpam bahasa di sana yaitu Mbak Susi yang sering saya panggil dengan sebutan kakak tertua (walau usia saya jauh di atasnya) agar bisa terbebas dari segala hukuman. Namun, tetap hukuman itu harus dilaksanakan.

Dengan jeda waktu satu minggu, saya harus membuat artikel dengan tema “Hukuman Akibat Melanggar Peraturan PojokWB”. Namun sepertinya saya telah melewati batas hari yang ditentukan itu, bukan karena malas atau hendak menganggap ini hal sepele, melainkan saya tengah mengerjakan pekerjaan lain yang belum tuntas. Sedikit keteteran sih sebenarnya, tapi demi sebuah tanggung jawab yang harus saya penuhi, dengan segala daya, akhirnya saya berhasil menulis. Dan ini pula yang membuat saya jadi teringat zaman sekolah dulu, waktu itu nilai pelajaran bahasa saya tidak begitu memuaskan. Kecenderungan mata pelajaran sekolah yang saya minati waktu itu adalah kesenian dan biologi.

Entahlah, sepertinya pelajaran bahasa Indonesia terlalu rumit bagi saya waktu itu, karena di dalamnya ada banyak hafalan. Mungkin ini berkaitan dengan kekurangan yang saya miliki yaitu disleksia, tingkat kemampuan fokus saya memang kurang. Saya masih ingat bagaimana sewaktu menjalani pendidikan sekolah tingkat dasar. Setiap kali Ibu Guru mendiktekan mata pelajaran bahasa Indonesia, selalu saja saya menangis. Kebingungan karena tidak berhasil menangkap apa yang Ibu Guru ucapkan untuk saya tulis. Kebingungan itu bukan hanya dalam mata pelajaran tertentu (hafalan), melainkan masalah pemahaman sintak yang jika dalam waktu bersamaan menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa berbeda.

Selalu kesulitan dalam menentukan huruf dan seringkali tertukar. Misal “P” menjadi “q”, “b” tertukar menjadi “d”, “m” tertukar menjadi “w”. Atau saya abaikan awalan pada waktu membaca “menulis” dibaca sebagai “tulis”. Kata-kata pun sering tertukar, misal “sama-masa”, “buta-batu”, “tanam-taman”, “minat-minta”. Saya pun kerap lupa menentukan mana kanan dan mana kiri sampai saat ini. Terkadang hal ini “pernah” membuat saya frustasi dan sering bertanya pada diri sendiri “kok bisa?” Namun seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit ketidakmampuan yang saya sebutkan tadi mulai berkurang. Caranya? Ya, dengan sering menulis dan bergabung di berbagai komunitas, di antaranya grup Warung Bloger.

Komunitas Warung Bloger ini adalah grup yang pertama kali saya ikuti. Kalau tidak salah antara tahun 2011-2012, dan pada saat itu isi artikel di blog Julayjo (dot) net baru diisi tiga artikel. Ah, sepertinya saya ingin mengulang ingatan apa dan siapa saja orang-orang di balik komunitas Warung Bloger. Tapi apa daya ternyata ingatan ini sudah sedikit memudar, hehehe (maaf ya). Namun yang paling saya ingat itu adalah Mas Lozzakbar sebagai pendiri Warung Bloger atau yang biasa dipanggil dengan sebutan paman, ada juga Mbak Susindra, Mbak Ajen Angelina, dan Nchie Hannie. Namun sekarang beberapa pengurus sudah berganti, untuk melihatnya silakan diakses www.warungblogger.org.

Ya, semoga saja apa yang saya uraikan di sini sudah sesuai dengan tugas hukuman untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalaupun ada kesalahan mohon dimaafkan ya, namanya juga manusia tidak luput dari salah dan lupa. Insya Allah ke depannya saya akan berusaha lebih baik lagi terutama dalam penggunaan kalimat-kalimat apa saja yang sesuai. Ini pembelajaran berharga bagi saya yang selama ini kadang lupa dan mengabaikan tata bahasa yang semestinya. Buat kalian yang ingin bergabung di grup Pojok Warung Bloger (maaf lupa memberitahu kalau grup PojokWB ini adanya di aplikasi WhatsApp) jika kalian ingin bergabung silakan menghubungi pengurus Warung Bloger dengan syarat dan ketentuan yang nanti akan disampaikan oleh pengurus.

 *Yulia merupakan ibu dari tiga putra. Ngeblog sejak lima tahun lalu. Awalnya sekadar untuk menumpahkan isi hati lewat puisi. Menyukai tantangan, dan pecinta kopi hitam sejati. Moto hidupnya adalah "Membahagiakan hari", jadi apa pun keadaan yang dihadapi, dia selalu erusaha bahagi. Silakan berbagi pikirannya di blog julayjo(dot)net



Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.