July 2019

#5TahunWB #5TahunWB: Photo Quotes Contest #7TahunWB #8TahunWB #HappyBlogging #Menu7uhWBLebihBaik #MubesWB 4 Tahun Ultah WB 7 Tahun Warung Blogger 79 Tahun Sinar Mas untuk Indonesia 90an Access Trade Advertorial Afiliasi Anak ANDA SEORANG INTERNET TROLL? Anniversary aplikasi musik artikel WB Ayah Bahasa Bangkit dari Kehilangan Orang Tua Bedah Buku belanja online Bermain Kata Kunci Bintang 14 Hari blibli Blog competition Bloger di Masa Depan Blogging Budaya Buku Cara Bergabung Catatan Ringan Cerpen Charity Cheria Halal Holiday competition Copy Paste Crowdo Digital Millennium Copyright Act DMCA EBI Emak Gaoel Vlog Competition Ensiklopedia Eva Sri Rahayu Event WB EYD Facebook WB Fakta dan Mitos Fashion & Beauty Festival Prestasi Indonesia UKP-PIP Pancasila Inspirasi Maju Filosofi finansial Gadget Generasi 90an Gerakan PKK Google Google Question Hub Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis di Blog Hari Bloger Nasional Hari Blogger Nasional Hiburan Hikmah Hobi hotel murah di Bali hubungan Imbuhan Indonesiaku Info info lomba InfoWB Inspirasi Involve Asia istri Jakarta Kangen Band Karya Kata Depan di KBBI ke Kelas Bahasa Keluarga Kesehatan keuangan Kiat Menulis Postingan Blog Kompetisi Blog 5 Tahun Warung Blogger Kompetisi Blog 6 Tahun Warung Blogger kompetisi blog langit musik Kompetisi Blog LangitMusik Konsistensi Kontes WB Kopdar Mini Suka-suka Kopdar WB KOPI SUSU WB Kuliner Langit Musik Blog Competition #MusiknyaHidupKamu Langit Musik: Musiknya Hidup Kamu Liburan life Lifestyle Logo Logo Baru Lokasi Lomba Lomba Blog Menu7uh Warung Blogger Lomba Menulis Manfaat Olahraga yang Menakjubkan Media Menulis Motivasi Musik & Film new langit musik Novel Novel Indonesia Oase Olahraga Olahraga & Kesehatan Parade Para Monster Parenting Peduli Kata Kunci Pendidikan pengumuman pemenang Permainan Rakyat Pojok Pojok WB POJOK WB IDOL Positif Self Talk Ramadan relationship Reportase Resensi Buku Resolusi Retweet Review review produk rumah tangga saleduck Sastra Sastra & Seni self help SEO Shell Shell Eco-Marathon Sosial & Budaya suami Subjektif tahun baru Teknologi teman Tidur Tips Belanja Hemat Ala Blogger Tips Blog Tips dan Trik Tips Media Sosial Tomyam kelapa Saung Ibu Trade Expo Indonesia 2017 Travelio Travelling tulisan pilihan Tutorial Blog Twitter Twitter WB Ultah WB Ultah WB ke-6 urun artikel Utees.me Vlog Competition Warga WB Warna Warung Blogger Wisata Writing Writing Competition Zaman Sekarang Telat Untuk Jadi Blogger



Sebagai sebuah komunitas blog, berkumpul dengan sesama bloger adalah kesempatan yang sangat diharapkan. Beruntunglah kami, pada awal Juli ini Warung Blogger diberi ruang untuk saling bersua. Tapi sebelum sampai di titik ini, izinkan saya sebagai koordinator menuangkan cerita tentang bagaimana hal ini bermula dan terjadi.

__

22 Juni 2019, ketua Warung Blogger (@andhikamppp) tiba-tiba menghubungi saya melalui jaringan pribadi. Sebagai anggota komunitas yang baik, saya tentu segera membalas sapaan sang ketua... besoknya.

Lega hati saya ketika tahu tujuannya bukanlah untuk minta dibuatkan email baru, melainkan untuk menemaninya meeting dengan seorang klien. Tapi saya heran. Lha wong saya ini bukan sekretaris. Paspampers juga bukan. Germo apalagi. Kok diminta buat menemani meeting?

Usut punya usut, bapak ketua WB yang agak saya hormati ini menugasi saya untuk menjadi koordinator dalam sebuah acara diskusi. Kalau anak-anak event organizer. sih, sering menyebutnya sebagai Project Owner (PO). Berhubung saya lebih kelihatan seperti pakdhe-pakdhe daripada pakdhe saya sendiri, maka sebutan koordinator saja cukup.

Awalnya saya ragu, sebab di samping urusan blog, saya juga tengah menjadi karyawan dengan jam kerja yang rutin. Apakah saya bisa membagi waktu? Saya sempat berpikir untuk menolak. Namun, istri saya (@pertiwiyuliana) meyakinkan kepada saya bahwa kunci dari keberhasilan membagi waktu adalah dengan tidak membagi waktu.

Saya nyaris minum paracetamol untuk memahami nasehat istri saya yang puitis itu. Namun kemudian saya sadar bahwa maksudnya adalah jangan membagi waktu untuk mengerjakan dua pekerjaan yang berbeda. Tapi kerjakan keduanya di setiap waktu yang saya punya.

Dukungan dari istri membuat saya bersemangat mengiyakan ajakan Mas Andika. Dengan penuh kecongkakan masing-masing, kami membahas segala sesuatu yang berkaitan dengan acara diskusi yang dimaksud.

Ternyata diskusi ini merupakan acara yang diinisiasi oleh Airy sebagai startup perhotelan dan KataData sebagai media yang punya konsentrasi pada penelitian. Keduanya berbaur dan menggelar diskusi soal perhotelan di era digital untuk memberdayakan perekonomian lokal.

Pertemuan dengan Klien

Photo by rawpixel.com from Pexels
Mas Andika mengabarkan kepada saya bahwa meeting akan dilakukan di Central Park saat jam makan siang. Untung lokasi kantor saya dan Central Park tidak terlalu jauh. Jadi, waktu untuk meeting tidak mengganggu pekerjaan saya di kantor.

Pukul 11.30 saya meluncur dari Kuningan ke Central Park menggunakan jasa transportasi daring. Begitu sampai Central Park saya menyadari ketidakprofesionalan saya. Saat itu saya tidak menjaga penampilan saya dengan baik. Saya hanya mengenakan kaos, celana klombor, dan sendal jepit. Daripada disebut mau meeting, saya justru terlihat seperti mas-mas calo tiket konser Nela Kharisma.

Menyadari bahwa saya saltum tidak lantas membuat saya menggesek kartu debit untuk membeli setelan di H&M. Saya masih waras. Istri dan tiga anak kucing di rumah mau dikasih makan apa kalau saya malah belanja?

Tak perlu menunggu lama untuk bertemu dengan Mas Andika di area makan. Mas Andika segera mengabari klien kalau kami sudah sampai. Dalam sebuah konfirmasi keberadaan, Mas Andika mengatakan, "Yang satu gundul. Yang satu gondrong." kepada klien. Tentu saja klien dengan cepat menemukan kami.

"Assalamualaikum. Mas Andika? Saya Risky. Mari."

Setelah berkenalan, kami masuk ke sebuah restoran Jepang. Di situlah obrolan soal acara diskusi ini terjadi. Perbincangan tidak menuai masalah yang berarti. Kecuali pada bagian ketika Mas Risky menanyakan status pekerjaan saya.

"Kalau Mas Ilham kerja di mana?"

"Saya kerja di Remotivi, Mas."

"O.. Panasonic, ya?"

Bukaaaan. Setelah saya memberi penjelasan, Mas Risky tampak paham. Lalu kami lanjut membicarakan detail kerja sama dan berupaya menghabiskan makanan kami masing-masing. Perjanjian kerja sama sudah ditandatangani. Traktiran makanan sudah ditangani. Selanjutnya adalah meneruskan koordinasi antara saya dan Mas Risky melalui jaringan pribadi.

Saya kembali ke kantor sesegera mungkin. Sembari menunggu abang ojek datang, saya menarik napas panjang lalu mengembuskannya kembali dengan perasaan yang lega. Saya senyum-senyum sendiri di pinggir jalan. Pada saat itu saya belum tahu, kalau nantinya bakal disemprot istri karena lupa pakai sepatu.

Makasih, ya, Sudah Datang!

Acara yang sudah dinantikan akhirnya terjadi pada 3 Juli 2019. Saya dan 14 bloger terpilih hadir di Balai Kartini Jakarta mengenakan pakaian formal. Kali ini saya tidak saltum lagi. Begitu pun dengan para bloger yang mewakili Warung Blogger, semua tampil rapi.

Saya sempat cemas karena ada bloger yang belum datang ketika acara sudah mulai. Namun setelah mengonfirmasi situasinya, saya memaklumi dan menjelaskan hal tersebut kepada Mas Risky. Syukurlah dia tidak terlalu mempermasalahkannya. Padahal saya sudah siap-siap mau mengajaknya salat dhuha kalau dia marah.

Acara demi acara berlangsung dengan lancar dan tepat waktu. Tanpa terasa, moderator sudah menyatakan bahwa diskusi hendak disudahi. Moderator memberi tiga kesempatan bagi hadirin yang ingin bertanya. Saya merupakan salah satu yang mengangkat tangan.

Saya mendapat kesempatan terakhir untuk bertanya. Ketika microphone diberikan kepada saya, moderator mempersilakan saya dengan sebuah kekeliruan.

"Silakan satu penanya lagi. Cepat saja, ya, Mbak."

Beberapa bloger di sekitar saya cekikikan. Ketika saya mulai memperkenalkan diri dengan suara bas yang laki abis, seisi gedung menyambutnya dengan tawa. Ditambah wajah saya yang berkumis, berjanggut, dan gondrong ini dimunculkan di layar 3x3 meter di sebelah panggung. Namun itu tidak menghalangi konsentrasi saya untuk bertanya.

"Apakah program pelatihan tenaga kerja yang disebut tadi hanya untuk jadi karyawan Airy atau bisa untuk menapaki jenjang karir profesional di bidang perhotelan? Dan, satu lagi. Mengapa hotel-hotel Airy banyak yang tidak aksesibel bagi disabilitas? Terima kasih."

Untung saya bertanya pada ahlinya. Jadi saya tidak mendapat jawaban sinis ala netizen, "Dasar SJW."

Seusai pertanyaan saya terjawab, acara langsung ditutup dengan berfoto bersama. Saya dan teman-teman bloger juga menempatkan diri untuk berfoto. Sayangnya tidak sempat mengabadikan foto dalam formasi lengkap karena ada beberapa yang pulang lebih dulu.

Saya dan istri juga harus segera beranjak dari Balai Kartini karena ada jadwal menonton Spider-Man: Far from Home siang itu. Hati saya benar-benar lega. Syukurlah tidak ada insiden atau drama-drama yang terjadi. Saya menghampiri Mas Risky untuk berpamitan.

"Makasih, Mas Ilham sudah datang. Alhamdulillah, bloger dari WB datang semua, ya." Tidak banyak percakapan yang terjadi karena saya juga buru-buru saat itu. Di jalan menuju pintu keluar, beberapa bloger berpamitan kepada saya. Tak ada banyak kata yang bisa saya ucapkan di antara perasaan syukur dan lega.

"Makasih, ya, sudah datang." Hanya itu yang bisa saya ucapkan untuk mengiringi kepulangan mereka.


Kamis sore yang cerah di minggu kedua bulan Juli. Beberapa orang dari kami berkumpul di bilangan Jakarta Selatan di salah satu komplek perkantoran termegah di ibukota untuk berkunjung ke kantor cabang raksasa dunia maya, sang penguasa internet. Google.

Beberapa hari sebelumnya, Warung Blogger menerima pesan masuk yang berisi undangan pertemuan. Sempat tak percaya, karena bisa saja pesan tersebut berasal dari orang yang memiliki waktu luang luar biasa untuk iseng mengirimkan pesan acak atas nama mereka. Tapi setelah diteliti lebih jauh, ajakan itu konkret dengan alamat email bertuliskan google dot com di belakang namanya. Kami, tentu saja, tidak mungkin melewatkan kesempatan baik itu. Tawaran kami terima, waktu ditentukan dan kami menuju ke sana dengan perasaan bangga.

Undangan itu dimaksudkan untuk memperkenalkan salah satu program baru yang akan dirilis Google dalam waktu dekat ini. Warung Blogger beruntung menjadi salah satu dari kalangan umum yang pertama melihat fungsi dan tampilan antar muka dari program tersebut. Google Question Hub namanya. Sebuah program yang membantu pengguna untuk melihat ratusan atau ribuan daftar pertanyaan dari manusia yang pernah diketik di mesin pencarian Google.

Berdiskusi bersama Google. Layar diputihkan untuk alasan keamanan.
Lalu apa bedanya dengan program Google yang lain, seperti Google Trends, misalnya?

Lebih kurang begini. Jika Google Trends berfungsi untuk menampilkan informasi-informasi yang sedang viral di dunia Maya berdasarkan kata kunci, Google Question Hub bertujuan untuk mencakup data yang lebih luas. Ia akan merekam apa pun yang diketik di mesin pencarian, tidak hanya informasi yang sedang viral, dan informasi tersebut ditampilkan dalam satu kalimat utuh. Seperti misalnya, kami tertawa luar biasa, ketika layar besar menampilkan kalimat: “Kenapa di kecamatan gombong sinyal saja jadi H?”, “Gimana cara menghacurkan kacang martabak” atau “Assalamualaikum wr wb Google. Saya sudah kirim lamaran ke alfamart.  Kemudian sudah diinterview. Tapi terus belum ada kabar lagi” bahkan ada juga yang mengetik sebuah pertanyaan tentang alasan kandasnya sebuah hubungan percintaan dalam bentuk curhat dengan satu kalimat panjang. Tepuk tangan.

Apa menariknya? 

Untuk masyarakat umum mungkin ini akan menjadi sebuah program yang tidak terlalu menarik. Tapi untuk kita, sebagai penggiat dunia tulis di dunia digital, Google Question Hub akan menjadi alat yang luar biasa ampuh sebagai sumber inspirasi menulis. Ia menyediakan banyak sekali kategori. Mulai dari ilmu pengetahuan, hiburan, olahraga, traveling¸ kuliner, politik dan banyak lagi lainnya. Masing-masing dari kategori tersebut memiliki ribuan daftar kata kunci. Dan dari kata kunci tersebut akan muncul banyak pertanyaan (atau pernyataan) yang pernah diketik oleh umat manusia di mesin pencarian Google. Dari pertanyaan-pertanyaan penting sampai pernyataan absurd, seperti contoh tadi, ada. Dan kita bisa menjawab (ratusan, ribuan atau semua) pertanyaan itu dengan menyisipkan satu tautan blog yang pernah atau akan kita tulis dengan satu klik belaka.

Sampai sini, sudah terlihat menarik?

Berita baiknya. Google Question Hub memang menampilkan informasi berupa kalimat utuh, namun tautan yang kita masukkan akan didistribusikan ke dalam bentuk query sehingga tetap relevan, misalnya, ada yang mencari informasi yang kita tulis berdasarkan kata kunci. Yang berarti, nantinya Google sendiri yang ‘menyuruh’ kita untuk menjawab pertanyaan penggunanya yang berarti kemungkinan tulisan kita ‘berguna’ di dunia maya menjadi lebih terasa, sehingga mimpi untuk tulisan kita tampil di halaman pertama tentu semakin terbuka.

Saat ini Google Question Hub sedang berada dalam tahap pengembangan akhir dan akan segera di rilis dalam waktu dekat ini. Apa lagi yang menyenangkan? Di awal perilisannya, Google Question Hub hanya dikhususkan untuk tiga negara saja. Bersama dengan India dan Nigeria, Indonesia menjadi salah satu negara yang oleh Google diberi kepercayaan sebegitu mulia.

Catatan: Untuk banyak alasan, tulisan ini baru akan dikembangkan lebih dalam ketika Google Question Hub telah benar-benar dirilis secara resmi.

Kantor Google dan Kami yang Norak

Berkunjung ke salah satu tempat terbaik untuk bekerja (dalam banyak sekali perspektif manusia saat ini) bukanlah kesempatan yang mungkin datang setiap hari. Maka tentu saja kami menjadi sedemikian norak.

Pintu lift baru saja terbuka untuk kemudian membuat mulut kami menganga. Beberapa di antara kami sudah bersiap-siap dengan gadgetnya masing-masing untuk mengambil gambar. Tapi demi alasan kesopanan, keingingan itu bisa kami tahan. Meski tetap membuat kami gregetan. Mbak Fiana, selaku Community Manager Question Hub Indonesia, yang mendampingi kami saat itu tersenyum dan memaklumi. “Gapapa kok,” katanya “Aku dan banyak orang yang kerja di sini juga kaya gitu waktu pertama dateng ke sini”.

Meski norak. Kami lega.

Diskusi dimulai setelah kami diberi kesempatan untuk ‘mengambil’ minuman apa pun yang tersedia di kedai Google. Kedai dalam arti sesungguhnya, di mana suguhan makan dan camilan lengkap tersedia. Kami memperkenalkan diri baik secara pribadi maupun secara organisasi. Malam itu menjadi diskusi dua arah yang menarik.

Hampir sembilan puluh menit sampai akhirnya diskusi ditutup. Pengalaman yang luar biasa berharga. Dan semoga akan selalu berguna.

Kesempatan yang ditunggu pun tiba: foto-foto!!!

Dan perkenalkan, admin-admin yang norak.

Dari kiri ke Kanan: Ucha, Ajen, Yos, Dian, Tiwi, Ilham


Admin WB bersama dengan perwakilan Google Indonesia

Tabik,

Foto lebih lengkapnya, silakan dicek media sosial masing-masing admin:
Beberapa yang lain seperti Dewi, Susi, Ilham (yang satu lagi), Mude juga Oky, sedang berhalangan untuk hadir. Doakan, semoga di lain kesempatan, kami bisa datang kembali dengan formasi lengkap.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.