Waktu. Waktu berjalan mengikuti ritme kehidupan kita. Seperti laju air di sungai yang kadang mengalir sedemikian kuat lalu melambat, sesekali menabrak batu namun tak pernah menyerah mencari celah. Ia toh harus berjalan mengikuti takdir dari hulu ke hilir. Seperti itulah mungkin, analogi perjalanan Warung Blogger selama delapan tahun ini, dalam membersamai para dulur blogger di seluruh nusantara.  Sekira manusia, ia tentulah sesosok yang sedang rajin-rajinnya belajar, mengasah diri agar terus menjadi lebih baik. Dengan semangat itulah, pada tanggal 25 Mei ini, di antara gegar berita politik, kami ingin mengucapkan, “Selamat ulang tahun ke delapan, Warung  Blogger!


Semoga Dulur Webe tidak bosan, karena terus saja, setiap tahun, dicekoki dengan sejarah Warung Blogger. Tentang kisah pemuda-pemuda dari Jember dan dari kota lainnya yang mendamba sebuah keluarga ideologis. Keluarga tanpa ikatan darah, namun tetap kental nuansa kekeluargaannya. Bergandengan tangan, bersama -sama menapaki jalan sebagai blogger dan penjaja kata. Saudara yang tak mensyaratkan darah. Ramah tamah dan sigap membantu adalah kunci keluarga yang sedang digagas. 

Bukan karena lokasi penyusunan embrio Warung Blogger, yaitu sebuah angkringan sederhana, yang membuat para pendirinya memilih kata ‘warung’. Mas Lozz dan Mas Aim ingin komunitas blogger yang mereka rencanakan akan serupa angkringan yang sederhana, yang mengizinkan semua masuk ke sana. Para anggotanya bebas menyecap kopi sambil berlama-lama orasi asal tidak mengintimidasi. Tak dilarang juga jika sekadar menyapa, menitipkan berita lalu senyap. Sepanjang tidak mengandung SARAT (suku, agama, ras dan tubuh) dan tidak menjual sesuatu benda atau jasa. Ini bukan warung kelontong yang menjual barang apa saja, kawan. Ini adalah warung yang tempat bertukar ide, kata dan sapa.

Dengan beberapa rambu di atas, Warung Blogger menetaskan diri di Grup Facebook. Kabar ini menyebar dengan cepat. Anggotanya bertambah dan bertambah. Tak ada batasan menjadi anggota. Dari pejalan kaki sampai pemilik Lamborghini. Dari penggemar sandal jepit sampai pemakai hak tinggi. Dari blogger yang masih meraba-raba arah sampai blogger yang telah memiliki arah. Dari ibu-ibu berdaster sampai profesional yang berjaya. Semua bisa berakrab di sana tanpa sekat. Tanpa keakuan yang memaksakan kehendak. Guyup, sigap membantu, dan terbuka menerima pendapat, serta saling menghargai satu sama lain. Jadi terjawab, kan, mengapa Warung Blogger, bukan Kafe Blogger dan bukan pula Swalayan Blogger. 

Sudah delapan tahun berlalu. Para admin masih setia mengikuti jalur yang telah ditinggalkan para pendahulunya. Kami masih setia dengan jargon paseduluran, meski kadang gema terdengar sumbang oleh zaman. Teriakan kami memang tak lagi lantang, namun kami pantang terbuang. Kami ada, bersama teman-teman semua.

Mengingat masa-masa bersama, kami ingin mengajak semua Dulur Webe mengenang perjalanan bersama. Dulur Webe dipersilakan membuat ucapan selamat ulang tahun ke delapan dan harapan di masa mendatang. Lantunkanlah sesuai kreativitas masing-masing. Dulur Webe hanya punya satu pantangan, yaitu tidak mengandung SARAT (suku, agama, ras dan tubuh). Ucapan tersebut dapat disampaikan di Twitter, Instagram, dan Page Facebook. 

Syarat dan ketentuan lomba
1. Anggota Warung Blogger yang punya alamat tinggal di Indonesia.
2. Follow twitter @warung_blogger dan Instagram @warung_blogger, like Page Facebook @warungbloggerID juga, dan pastikan kamu sudah ada di grup Facebook Warung Blogger
3. Buat ucapan selamat ulang tahun sesuai kreativitas masing-masing.
4. Mention/tag akun kami di atas, agar kami tahu keikutsertaanmu. 
5. Hastag wajib: #WarungBlogger dan #8TahunWB
6. Lomba berlangsung hari Sabtu – Senin, 25-27 Mei 2019
7. Pengumuman pemenang pada tanggal 3 Juni 2019

Sebagai apresiasi, kami menyediakan:
10 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 10 pemenang di Twitter, 
5 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 5 pemenang di Page Facebook
3 pulsa senilai lima puluh ribu untuk 3 pemenang di grup Facebook.

Kami tunggu partisipasimu, ya!